Keberagaman merupakan anugrah yang sangat indah bukan? Keberagaman diindonesia banyak yang menyalahgunakan termasuk dalam hal eksstensi berbagai macam etnis didunia. Dengan landasan rasa cinta dan penghargaan yang tinggi terhadap etnisnya maka muncullah berbagai kasus genoside terhadap etnis lain Sejarah mencatatnya mulai dari Tindakan pendatang spanyol dan inggris terhadap  penduduk asli Indian di amerika.Islam dan nasionalisme adalah hubungan antara agama dan negara. Islam tidak kompatibel dengan nasionalisme, karena secara ideologis saling berlawanan, ia bersifat nasional lokal, sedangkan islam bersifat universal. Sebagian lagi umat islam bersikap netral, nasionalisme harus memperhatikan kepentingan seluruh warga bangsa dengan basis ukhuwah Islamiyah.
   TGB menegaskan bahwa islam dan nasionalisme itu sifatnya menyatukan bukan untuk saling membenturkan antara nilai yang dianut oleh islam dengan nilai yang dikokohkan dalam konsep nasionalisme. Tetapi ada yang menyatakan islam dan nasionalisme itu satu dan saling menguatkan, karena sama-sama menganut nilai kebaikan. Karena islam dan keindonesiaan tidak boleh dipertentangkan dalam tataran konsep. TGB mengajak seluruh anak bangsa untuk secara Bersama sama memastikan bahwa agenda kebangsaan adalah agenda kebangsaan adalah agenda keumatan, agenda keindonesiaan adalah agenda keislaman, agenda kebangsaan atau keindonesiaan seperti memerangi penyalahgunaan narkoba, memerangi kejahatan korupsi, membangun manusia Indonesia yang berkualitas, merupakan agenda yang harus menjadi bagian agenda umat Islam.
   Nasionalisme telah mendarah daging dalam diri umat islam diindonesia, terutama mereka yang itba' (mengikuti) ulama ahlusunnah wal jamaah. Dalam pandangan ulama yang dianut mereka itu, cinta tanah air itu penting dan menjadi bagian dari iman. Ulama ahlusunnah wal jamaah tak memungkiri hadis "hubbul wathan minal iman" yang rendah dhaif dan bahkan maudhu' bagaimana mungkin KH.Hasyim Asy'ari yang ahli hadits mensahihkan hadis dhaif dan maudhu'? akan tetapi beliau menggunakan kalimat adagium hubbul wathan minat iman untuk tujuan menggelorakan semangat perjuangan mengusir penjajah, dengan berbagai pertimbangan diantaranya: pertama, maknanya benar sesusai dengan kalimat Mutiara orang arab. Bahwa "jika engkau ingin tahu kepribadian seorang pria maka lihatlah harapannya terhadap bangsanya, rindunya kepada saudara saudaranya, dan tangisnya mengingat masa lalunya"
   Kedua, pesan yang terkandung dalam hubbul wathan minal iman itu teramat indah sebab tidak ada yang bertentangan antara cinta tanah air dan iman. Dalam iman terkandung dua pilar utama yaitu Syukur dan sabar. Syukur dikarenakan ALLAH SWT telah menetapkan tempat lahir, tempat mencari penghidupan, dan tempat dikuburkannya jasad manusia. Begitupun iman menuntut kesabaran manusia menghadapi kondisi maupun ujian yang menerpa lingkungan dan tanah airnya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa cinta terhadap tanah air termasuk tanda tanda iman.
   Pandangan islam mengenai konsep patriotisme dan adalah cinta tanah air dan berjiwa patriotisme adalah merupakan sunnah rosul. Dalam hal ini nabi Muhammad SAW dikenal sangat mencintai tempat kelahirannya yaitu Makkah dan juga mencintai tempat melaksanakan dakwah setelah hijrahnya yaitu Madinah. Nasionalisme ini dapat disebut juga sejenis nasionalisme di mana negara memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya nasionalisme etnis adalah nasionalisme yang diperpadukan dengan nasionalisme agama. Peran tokoh nasinalisme islam adalahn KH.Maskur, KH.Abdul Wahid Hasyim dan KH.Abdul Kahar Mudzakir, turut memberikan sumbangan pemikirannya mengenai dasar negara Pancasila.
   Pengaruh nasionalisme sendiri terhadap dunia islam adalah tercabik cabiknya wilayah dunia islam menjadi lebih 50 negara atau nation state. Paham nasionalisme islam ini lalu menjadi spirit dan inspirasi kaum muslimin secara global untuk bangkit dan membebaskan negara-negara islam dari kolonialisme negara negara eropa. Dibeberapa negara isam, paham nasionalisme islam menjadi alat pemersatu sekaligus alat perjuangan untuk merebut kemerdekaan. Nasinalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri. Dengan hal itu, pemuda dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsanya, menjaga keutuhan persatuan bangsa dan meningkatkan martabat bangsa dihadapan dunia.
   Nasionalisme yang didorong oleh islam adalah cinta tanah air (hubbul wathan) dan Merdeka dari segala macam bentuk penjajahan. Justru nasionalisme yang dilarang dalam islam adalah menyombongkan diri, menganggap bangsa sendiri lebih tinggi dan hebat dibanding bangsa lain. Islam dan nasionalisme diindonesia dapat diambil dari contoh nahdotul ulama' atau NU dalam keputusan ijtihat politiknya dalam muktamar di Banjarmasin tahun 1936. kedua resolusi jihad yang dilontarkan KH Hasyim Asyari pada oktober1945. Ketiga memberi gelar pemegang kekuasaan yang sah secara de facto dalam keadaan darurat. Keempat keputusan menerima asas Tunggal Pancasila NKRI yang berdasarkan UUD dan NKRI yang berdasarkan dengan asas negara.
   Unsur-unsur islam dan nasionalisme dapat dikemukakan di dalam AL-QURAN yaitu persamaan keturunan alquran m enegaskan bahwa allah SWT mencipatakan manusia terdiri dari berbagai ras, budaya, agama, dan bangsa agar tercipta persaudaraan ,persamaan Bahasa, persamaan adat istiadat. Persamaan Sejarah,cinta tanah air tidak bertentangan dengan alquran bahkan inklusif dalam ajaran Dan praktik nabi Muhammad saw.
   Jadi kesimpulannya adalah akar akar nasionalisme ternyata dapat dikemukakan dalam ayat ayat alquran dan dalam kehidupan nabi Muhammad saw. Hal inilah yang membuat kalangan islam nasionalis berani memperjuangkan berdirinya negara kesatuan republic Indonesia tanpa mendasar diri formalisasi syariat islam. Kehidupan spiritual diatur oleh agama sedangkan kehidupan duniawi diatur oleh logika duniawi. Pemikiran ini seakan akan mengandung unsur sekularistik, yaitu adanya pemisahan agama dengan dunia, meskipun sejatinya hanya pemisahan wilayah. Pemikiran seperti ini dapaty mengalirkan pemikiran terhadap golongan yang berusaha mengadakan politisasi agama dan agamisasi politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H