Mohon tunggu...
Nayla fandiyanti
Nayla fandiyanti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

hobi membuat artikel

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bullying di Kalangan Remaja

14 Januari 2025   11:46 Diperbarui: 14 Januari 2025   11:51 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto tentang Bullying (sumber: Web Dinas Pemberdayaan)

Bullying adalah masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari kita semua. Tak hanya sekadar perundungan fisik atau verbal, bullying dapat hadir dalam berbagai bentuk, baik itu secara langsung maupun melalui dunia maya. Meskipun sudah banyak upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah ini, masih banyak individu, terutama di kalangan remaja, yang menjadi korban.
  

Bullying sering kali berasal dari ketidakpahaman dan kurangnya empati antarindividu. Pelaku perundungan biasanya merasa lebih superior atau ingin menonjolkan kekuasaan dengan merendahkan orang lain. Mereka mungkin merasa aman melakukan perundungan karena tidak menyadari dampak emosional dan psikologis yang dapat ditimbulkan. Bagi korban, perasaan terhina dan tak berdaya bisa berlarut-larut, bahkan menghancurkan harga diri mereka. Bahwa kesadaran tentang bahaya Bullying perlu terus ditingkatkan agar bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman.

Selain itu, Bullying sering kali dipicu oleh perbedaan yang ada, dalam bentuk fisik, ras, orientasi seksual, atau bahkan status sosial. Banyak orang lebih baik membandingkan orang lain yang dianggap berbeda. Padahal perbedaan itulah yang seharusnya kita hargai, karena setiap orang berhak untuk menjadi dirinya sendiri tanpa rasa takut akan penilaian atau perlakuan buruk.
  

Bullying yang terjadi di dunia maya, atau cyberbullying, juga menjadi salah satu bentuk perundungan yang semakin marak akhir-akhir ini. Media sosial yang seharusnya menjadi ruang untuk berbagi dan berkomunikasi kini banyak disalahgunakan sebagai sarana kebencian atau menghina.

Dampak dari cyberbullying ini tidak kalah besar, bahkan bisa lebih mengerikan, karena korban merasa terperangkap dan tidak memiliki tempat untuk melarikan diri. Namun, meskipun bullying merupakan masalah yang kompleks, maka harus memiliki peran untuk mengatasinya. Dimulai dari lingkungan keluarga dan pendidikan.

   

Anak - anak perlu diajarkan sejak dini bahwa setiap orang berhak dihormati, apapun latar belakangnya dan keunikannya. Orang tua dan guru harus menjadi contoh yang baik, dengan menunjukkan sikap penuh rasa hormat terhadap orang lain. Masyarakat juga harus berperan aktif dalam menghentikan perundungan.

Selain itu, perlu memiliki keberanian untuk berbicara dan melawan jika melihat adanya perundungan, baik itu disekolah, tempat kerja, atau bahkan di dunia maya. Tindakan kecil seperti melaporkan akun yang melakukan perundungan atau memberikan dukungan moral kepada korban bisa membuat perbedaan besar.

Jika bersatu untuk melawan, dampak dari bullying dapat dikurangi secara signifikan. Semua harus berkomitmen untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan ramah bagi setiap orang. Bullying bukan hanya masalah individu, tetapi masalah sosial yang memerlukan perhatian dan tindakan kolektif.

Dengan menciptakan budaya saling menghargai dan peduli, untuk itu bisa membantu korban agar tidak merasa sendirian, serta mencegah perilaku bullying yang merugikan banyak pihak. Mari kita semua berperan dalam mengakhiri bullying, dengan tidak hanya menjadi saksi, tetapi juga menjadi bagian dari perubahan.


Stop Bullying!!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun