Para mahasiswa tentunya memiliki kesibukan masing-masing, terutama Mahasiswa Baru (MABA) di masa ini pasti mereka merasakan adanya prduktivitas yang jauh lebih padat dibandingkan saat mereka masih di Sekolah Menengah Atas (SMA). Produktifitas yang dialami oleh mahasiswa biasanya banyak dijumpai pada semester awal dan akhir, kesibukan pada mahasiswa yang sering dijumpai adalah dari Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK), tugas kuliah, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) serta organisasi dan kepanitiaan yang mereka ikuti.Â
Di mana menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, mahasiswa sebagai generasi muda sangat mudah mengalami kecemasan dan ada juga yang telah mengarah kepada gejala depresi. Memiliki kecemasan yang berlebihan, adanya interaksi sosial yang terganggu, dan juga menurunnya selera makan termasuk beberapa gejala adanya gangguan kesehatan mental yang sering dialami oleh mahasiswa.Â
Dampak pentingnya kita menjaga kesehatan mental antara lain kita dapat lebih fokus dalam kegiatan pembelajaran serta memahami materi, kita juga dapat memiliki konsentrasi yang baik dalam produktivitas, kita dapat memiliki hubungan yang sehat dengan orang-orang di kampus dan tentunya kita akan memiliki daya tahan fisik maupun mental yang baik. Kita sebagai seorang mahasiswa, tentunya harus dapat menjaga kesehatan mental kita agar kita dapat merasakan dampak pentingnya kesehatan mental dengan cara memiliki manajemen waktu yang baik sehingga kita dapat membagi waktu dengan baik antara kegiatan di kampus, tugas mata kuliah, maupun organisasi dan kepanitiaan.Â
Yang kedua kita harus benar-benar menjaga kesehatan tubuh dan mental kita untuk menghindari stress dalam berkuliah, yang ketiga kita harus pintar dalam memilih relasi sehingga kita dapat bersosialisasi dengan positif, yang keempat jika memang merasa sudah membutuhkan konseling maka kita dapat memanfaatkan fasilitas help center di setiap kampus, dan yang terakhir pastinya kita juga harus memiliki waktu untuk diri kita sendiri dengan melakukan kegiatan yang kita sukai agar kita dapat merasa santai dan senang.
Mahasiswa yang telah memiliki gangguan mental akan melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya dilakukan disaat ia sedang tertekan atau depresi. Di mana mahasiswa yang memiliki gangguan mental akan memiliki perasaan negatif yang mendorong mereka untuk melakukan hal-hal untuk menyakiti diri mereka sendiri dalam menangani depresi seperti berhubungan bebas, mengonsumsi narkoba, melukai diri mereka sendiri, sampai bunuh diri.
Mereka juga telah sadar dalam melakukan tindakan-tindakan tersebut, tetapi yang ada dalam pikiran mereka hanyalah bagaimana cara agar mereka tidak merasakan depresi yang ada pada diri mereka. Maka dari itu, pentingnya faktor lingkungan sekitar yang di mana kita harus memiliki lingkungan yang nyaman serta damai sehingga tidak membuat kita memiliki gangguan kesehatan mental.Â
Kasus bunuh diri yang disebabkan oleh kesehatan mental mahasiswa di Indonesia dapat dibilang sudah tidak sedikit sehingga susah untuk dicegah, di mana ini sudah termasuk dampak dari permasalahan kesehatan mental di Indonesia. Dimulai dari adanya stress hingga depresi yang mereka rasakan sudah tidak memiliki penyelesaian entah itu dari permasalahan kuliah, permasalahan pertemanan, permasalahan keluarga, hingga permasalahan putus cinta. Dari permasalahan ini, maka dari itu penting adanya edukasi tentang kesehatan mental bagi seluruh murid dan mahasiswa di Indonesia. Terlepas dari edukasi, adanya teman maupun anggota keluarga yang dapat mendengarkan serta memahami permasalahan yang kita miliki sehingga kita tidak merasa sendirian dalam menyelesaikan masalah yang di mana bagi kita sudah tidak ada jalan keluar bagi permasalahan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H