diri melalui fashion. Di era digital ini, mereka tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menciptakan gaya unik yang mencerminkan identitas dan nilai-nilai pribadi mereka.
Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, dikenal sebagai generasi yang kreatif dan berani dalam mengekspresikan•Ekspresi Diri Melalui Fashion:
Gen Z menggunakan fashion sebagai alat untuk menunjukkan jati diri. Mereka tidak terikat oleh norma-norma tradisional dan lebih suka memadupadankan berbagai gaya untuk menciptakan tampilan yang personal dan unik. Hal ini terlihat dari kecenderungan mereka untuk berburu pakaian vintage dan barang-barang unik melalui thrift shopping, yang semakin populer di kalangan mereka.
•Kenyamanan dan Keberlanjutan:
Kenyamanan adalah prioritas utama bagi Gen Z. Mereka memilih pakaian yang terbuat dari bahan nyaman dan mudah bergerak1. Selain itu, generasi ini semakin sadar akan isu lingkungan, sehingga mereka lebih memilih brand yang memproduksi pakaian secara berkelanjutan dan etis. Kesadaran ini mendorong mereka untuk menolak fast fashion yang seringkali tidak ramah lingkungan.
•Pengaruh Media Sosial:
Media sosial berperan penting dalam menyebarkan tren fashion Gen Z.
Platform seperti Instagram dan TikTok memungkinkan mereka untuk berbagi inspirasi, tutorial, serta mengekspresikan gaya pribadi kepada audiens global. Interaksi ini mempercepat penyebaran tren dan menciptakan dialog antara konsumen dan brand.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H