Di masyarakat, masih banyak anggapan bahwa biaya perawatan gigi di dokter gigi sangat mahal. Stigma ini membuat banyak orang ragu untuk memeriksa  gigi mereka, padahal dengan adanya program BPJS Kesehatan, akses ke perawatan gigi yang terjangkau seharusnya bisa lebih mudah. Artikel ini berangkat dari pengalaman pribadi dan observasi terhadap bagaimana stigma tersebut bisa menghambat kesadaran masyarakat untuk merawat kesehatan gigi mereka, serta bagaimana program BPJS Kesehatan dapat menjadi solusi untuk menjembatani ketakutan tersebut.
Sebagai seseorang yang tumbuh di keluarga dengan latar belakang ekonomi menengah, saya memahami betul perasaan cemas ketika mendengar biaya perawatan gigi. Sejak kecil, perawatan gigi selalu terdengar seperti "luxe service" yang hanya bisa dijangkau oleh kalangan tertentu. Keinginan untuk memiliki gigi yang sehat dan rapi sering kali tertunda karena adanya anggapan bahwa biaya untuk perawatan gigi sangat mahal. Bahkan, banyak yang merasa enggan untuk memeriksakan gigi meski mulai terasa masalah, karena khawatir harus mengeluarkan biaya yang tinggi.
Namun, kenyataan kini berbeda. Dengan hadirnya BPJS Kesehatan, biaya perawatan gigi seharusnya tidak lagi menjadi halangan. BPJS menyediakan akses bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan perawatan gigi dasar, seperti pencabutan gigi, penambalan, dan pemeriksaan gigi rutin dengan biaya yang terjangkau. Sayangnya, meskipun BPJS Kesehatan telah memberikan kemudahan tersebut, stigma terkait biaya perawatan gigi yang mahal masih mengakar kuat di masyarakat. Banyak yang masih berpikir bahwa untuk mendapatkan perawatan gigi yang memadai, mereka harus merogoh kocek yang dalam. Padahal, fakta menunjukkan bahwa layanan yang tersedia melalui BPJS sudah cukup untuk menangani sebagian besar permasalahan gigi yang umum terjadi.
Salah satu alasan mengapa stigma ini tetap ada adalah kurangnya pemahaman tentang manfaat dan cakupan layanan yang ditawarkan oleh BPJS Kesehatan. Banyak masyarakat yang belum sepenuhnya tahu apa saja layanan kesehatan gigi yang sebenarnya dicakup oleh BPJS. Sebagian besar orang hanya mengetahui bahwa BPJS dapat mengcover biaya rawat inap atau layanan medis umum, tetapi tidak banyak yang sadar bahwa BPJS juga mencakup sejumlah perawatan gigi dasar, seperti pembersihan karang gigi, penambalan gigi, hingga pencabutan gigi. Bahkan, untuk perawatan gigi yang lebih kompleks seperti pemasangan gigi palsu atau perawatan saluran akar, BPJS masih memberikan layanan dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan klinik swasta. Kekurangan informasi ini membuat banyak orang merasa enggan untuk memanfaatkan BPJS Kesehatan sebagai opsi perawatan gigi.
Selain itu, stigma mahalnya biaya perawatan gigi juga dipengaruhi oleh citra dokter gigi yang sering kali diasosiasikan dengan biaya yang tinggi. Klinik-klinik swasta seringkali menjadi pilihan utama bagi mereka yang mampu, namun harga yang ditawarkan membuat banyak orang berpikir dua kali sebelum menjalani perawatan. Padahal, BPJS Kesehatan juga memiliki jaringan dokter gigi yang tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit, yang menawarkan harga lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas perawatan.
Penting bagi kita untuk mengubah pandangan ini. Menurut pengalaman saya, meskipun perawatan gigi melalui BPJS mungkin tidak menawarkan fasilitas mewah yang ditemukan di klinik swasta, layanan yang diberikan sudah sangat memadai untuk merawat gigi kita dengan baik. Selain itu, dengan mengunjungi dokter gigi secara rutin melalui BPJS, kita bisa mencegah masalah gigi yang lebih serius dan lebih mahal penanganannya di masa depan.
Salah satu langkah yang perlu diambil adalah memperkuat kampanye edukasi tentang manfaat BPJS Kesehatan, terutama di bidang perawatan gigi. Masyarakat perlu diberi pemahaman yang lebih baik mengenai hak-hak mereka sebagai peserta BPJS, termasuk apa saja layanan yang ditanggung dan bagaimana cara mengaksesnya. Pemerintah dan lembaga terkait bisa bekerja sama dengan praktisi kedokteran gigi untuk menyediakan informasi yang jelas dan mudah dipahami, serta menghilangkan stigma tentang kualitas perawatan yang rendah.
Di sisi lain, masyarakat juga perlu dibiasakan untuk lebih sadar akan pentingnya perawatan gigi secara rutin. Perawatan gigi bukan hanya untuk masalah estetika, tetapi juga untuk kesehatan secara keseluruhan. Penyakit gusi atau gigi berlubang yang tidak ditangani dengan baik dapat berujung pada masalah kesehatan serius lainnya. Oleh karena itu, melihat perawatan gigi melalui lensa kesehatan yang lebih holistik dapat membantu mengubah pandangan masyarakat mengenai pentingnya merawat gigi sejak dini, tanpa harus takut akan biaya yang membengkak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI