Mohon tunggu...
Nayla Shofiyyatul Hisan
Nayla Shofiyyatul Hisan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Mahasiswa Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Promosi Kesehatan Mental Bertajuk Dampak Overthingking pada Kesehatan Mental Dewasa Awal

22 Desember 2024   21:29 Diperbarui: 22 Desember 2024   21:29 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi kegiatan

Surabaya, 16 Desember 2024 - Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental, program pengabdian masyarakat bertema "Benang Kusut Pikiran: Dampak Overthinking pada Kesehatan Mental Dewasa Awal" sukses digelar di Perumahan TNI AL Gunungsari, Kota Surabaya. Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa yang bekerja sama dengan kader Surabaya Sehat, menghadirkan edukasi kesehatan mental kepada para ibu kader.

Kesehatan mental telah menjadi isu global yang terus mendapatkan perhatian, terutama di kalangan dewasa awal. Kelompok usia ini kerap menghadapi tekanan hidup yang intens, mulai dari tuntutan pekerjaan, hubungan sosial, hingga keuangan. Salah satu faktor yang sering menjadi pemicu utama gangguan kesehatan mental adalah kebiasaan overthinking atau berpikir berlebihan.

Pemaparan Isu dan Solusi Praktis Kegiatan ini dimulai dengan pembagian poster informatif mengenai kesehatan mental dan overthinking, diikuti oleh sesi pemaparan materi oleh penulis. Peserta diberikan pengetahuan tentang definisi kesehatan mental menurut WHO dan Undang-Undang Kesehatan Jiwa No. 18 Tahun 2014, serta pentingnya menjaga keseimbangan emosional untuk mencegah dampak buruk dari overthinking.

Sesi Interaktif dan Praktik Langsung Untuk memperkuat pemahaman peserta, acara dilengkapi dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Peserta diajak berbagi pengalaman dan pandangan mereka tentang overthinking. Selain itu, praktik mindfulness dengan self-talk positif diperkenalkan sebagai langkah awal mengatasi overthingking.

Harapan untuk Masa Depan Program ini tidak hanya memberikan edukasi tetapi juga menanamkan pentingnya menjaga kesehatan mental sebagai bagian dari kesejahteraan hidup. Diharapkan, kegiatan serupa dapat diperluas ke kelompok masyarakat lain seperti pelajar dan pekerja muda, yang juga rentan terhadap tekanan mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun