apoteker merupakan sebuah profesi yang bekerja di bidang obat-obatan. Profesi ini diperoleh setelah menempuh pendidikan sarjana farmasi dan pendidikan profesi kemudian dilanjutkan dengan sumpah apoteker. Mereka mengelola, menyediakan, serta mengedukasi masyarakat dalam penggunaan obat yang baik dan benar. Apoteker juga memegang peran penting dalam kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat itu tercapai dengan terpenuhinya jaminan kesehatan yang baik.
Seperti yang banyak diketahui,Mengambil data dari Badan Pusat Statistik (BPS), total tenaga kesehatan untuk kefarmasian pada tahun 2023 di Indonesia berada di angka 130.643. Jika melihat data pada tahun 2018 yang berjumlah 65.153, hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan. Meskipun begitu, jumlah apoteker masih terbilang kurang dari yang dibutuhkan, dengan populasi saat ini, setiap apoteker harus melayani sekitar 2.134 penduduk. Angka tersebut masih jauh dari standar ideal yang ditetapkan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), yakni antara 0,8 hingga 1 apoteker untuk setiap 1.000 penduduk. Sumber: BeritaSatu, 28 November 2024.
Saat ini, distribusi apoteker di Indonesia masih terkonsentrasi di kota-kota besar, sementara daerah terpencil dan pelosok sering kali mengalami kekurangan tenaga kesehatan, termasuk apoteker. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan upaya pemerataan distribusi apoteker yang sejalan dengan penguatan peran mereka dalam sistem kesehatan. Apoteker tidak hanya berperan di apotek atau rumah sakit, tetapi juga memiliki tanggung jawab penting dalam memberdayakan masyarakat, khususnya dalam pengelolaan obat dan peningkatan kesadaran akan kesehatan.
Melayani masyarakat dalam mendapatkan obat
Keamanan dan keefektifan obat yang digunakan masyarakat merupakan tanggung jawab apoteker. Apoteker akan memberikan informasi seputar dosis, cara penggunaan, serta indikasi obat dan efek samping yang memungkinkan terjadi. Apoteker juga akan membantu masyarakat yang masih kebingungan dalam mencari obat yang tepat.
Mengedukasi masyarakat
Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dapat diberikan melalui kegiatan edukasi seperti penyuluhan oleh apoteker. Edukasi yang diberikan bisa seputar penggunaan obat yang tepat, informasi khusus pada golongan obat-obat tertentu, penyimpanan obat yang aman dan sesuai, cara membuang obat yang baik dan bahaya penyalahgunaan obat. Penyuluhan yang dilakukan oleh apoteker tidak melulu tentang obat, apoteker juga memberikan edukasi promosi kesehatan tentang pola hidup sehat.Â
Menyediakan, mengelola dan menjamin kualitas obatÂ
Apoteker juga berperan dalam penyediaan dan pengelolaan obat yang sudah terjamin mutu dan kualitasnya serta sudah memenuhi standar obat yang semestinya. Dalam hal pengelolaan, apoteker juga memastikan ketersediaan stok obat dan memantau sediaan farmasi agar dapat terkelola secara optimal untuk masyarakat.
Pada akhirnya, peran apoteker dalam sistem kesehatan harus terus diperkuat dan diapresiasi. Tidak hanya sebagai penyedia layanan farmasi, apoteker juga menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat. Dengan distribusi yang lebih merata dan dukungan penuh dari berbagai pihak, apoteker dapat berkontribusi lebih besar dalam menciptakan akses kesehatan yang adil dan merata di seluruh pelosok Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H