Abraham Maslow, biasanya disebut Maslow, dikenal sebagai salah satu pendiri Psikologi Humanistik. Ia terkenal dengan teori hierarki piramidanya tentang kebutuhan manusia. Sulung dari 7 bersaudara ini, ternyata masa kecilnya penuh kesengsaraan. Dari masalah keluarga dengan ibunya, hingga diskriminasi yang ia dapatkan sebagai seorang Yahudi. Bahkan, ia sampai mengalami masalah ketidakpercayaan diri yang mendalam sepanjang hidupnya.
Pengalaman buruk inilah yang membuat Maslow percaya bahwa psikologi humanistik dapat membantu menyelesaikan banyak masalah dunia dengan memahami dan memenuhi kebutuhan dasar manusia, mendorong individu untuk mencapai potensi penuh mereka, dan meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional. Psikologi humanistik dapat membantu membangun masyarakat yang lebih sehat, adil, dan damai dengan pendekatan yang holistik dan berpusat pada individu.
Salah satu teorinya yang terkenal adalah Teori Hierarki Kebutuhan. Tingkatan dasar hierarki ini dimulai dari fisiologis, lalu rasa aman, kepemilikan dan cinta, harga diri, pengetahuan & pemahaman, estetika, aktualisasi diri, lalu tingkatan teratas disinggahi oleh transedensi. Teori ini mengemukakan tentang urutan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi oleh manusia. Jika kita tidak memenuhi, kita tidak akan mencapai satu tingkat berikutnya.
1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological/Biological Needs)
Kebutuhan dasar manusia untuk hidup, tanpa kebutuhan ini, tentunya individu tidak akan dapat hidup. Ini semua mencakup bernapas, makan makanan yang bergizi, & tidur yang cukup.
2. Rasa aman (Safety Needs)
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, individu tentu mencari keamanan dan perlindungan secara fisik dan emosional. Seperti memiliki penghasilan yang baik, rumah yang aman dan nyaman, asuransi, serta kesehatan yang terjamin.
3. Rasa kepemilikan & cinta (Belongingness & Love Needs)
Keinginan dan kebutuhan orang untuk dicintai dan mencintai, orang-orang memiliki kebutuhan untuk merasa disayangi dan dicintai oleh sekitar. Contohnya adalah pertemanan, hubungan romansa, keluarga, serta dapat diterima di masyarakat sosial.
4. Harga diri (Esteem Needs)
Tingkatan ini termasuk penghargaan diri, pengakuan dari orang lain, serta kepercayaan diri. Ketika kepenuhan ini terpenuhi, individu akan lebih bangga dan percaya diri. Namun, jika tidak, maka individu bias saja mengalami inferiority complex. Contohnya, pengakuan terhadap pekerjaan yang baik, serta apresiasi perbuatan.
5. Pengetahuan dan Pemahaman (Cognitive Needs)
Seluruh individu dapat mencari pemahaman, pengetahuan, dan penjelajahan dunia luar. Ini termasuk keinginan individu untuk belajar, rasa ingin tahu, serta problem solving. Seperti siswa yang ingin mengetahui serta mendalami suatu materi atau pelajaran, itu akan mendorong sang siswa untuk mencari tahu dan belajar lebih jauh.
6. Kebutuhan Estetika (Aesthetic Needs)
Estetika disini adalah keinginan dan kebutuhan untuk mengapresiasi dan menciptakan keindahan seni dalam berbagai bentuk. Termasuk untuk mengapresiasi keindahan alam serta lingkungan sekitar, serta mengalami pengalaman yang menyenangkan. Seperti, menikmati keindahan matahari terbenam, atau saat me-time.
7. Aktualisasi Diri (Self-Actualization)
Tahap Aktualisasi Diri akan tercapai jika seluruh tahap dalam hierarki sudah tercapai. Potensi penuh seseorang akan tercapai jika seseorang itu menyadari potensinya sendiri, begitulah anggapan Maslow. Hal ini menjadi puncak keinginan untuk menjadi lebih dan lebih untuk menjadi segala sesuatu yang mampu dicapainya.
8. Transedensi (Transcendence Needs)
Ada beberapa orang yang akan membantu orang lain untuk memanjat serta memenuhi hierarkinya, dan ini hanya akan terjadi jika individu sudah mencapai aktualisasi dirinya. Individu akan membantu orang lain mencari potensi penuhnya dan membantu orang tersebut mencapai aktualisasi diri.