Mohon tunggu...
Nayla alfaruq
Nayla alfaruq Mohon Tunggu... Freelancer - Wanita

24 tahun, suka gerak - gerakin jempol kaki kalau lagi mikir serius

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Kesiapan Kami Menjadi Orangtua (Post yang Tertunda)

4 September 2015   19:37 Diperbarui: 28 Desember 2019   10:20 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Catatan menjelang lahiran

Sebagai calon orang tua baru, kami sudah menyiapkan segudang persiapan dan menumpuk rencana-rencana kedepan. Sebab kami tak ingin sekedar menjadi orangtua, melahirkan anak asal lahir, asal besar tanpa isi. Kami ingin semua terencana, terdetail serapi mungkin (Meski semua kembali pada Sang Maha Rencana) yang kami lakukan hanya ingin bertanggung jawab atas kelahiranmu di dunia sampai mengantarkanmu tumbuh dewasa.

Sebab kami manusia dewasa yang memiliki kontrol terhadap hidup dan keputusan apapun. Tuhan sudah memberikan berbagai perangkat pada manusia untuk membantu kita berpikir dan mengambil keputusan, bukan?

Sedikit materi yang kami punya, hasil mengkristalkan keringat dari siang hingga larut malam, bekerja dengan seluruh energi yang ada semata karena anak kami akan segera lahir kedunia. Sebagai orangtua kami ingin membelikannya mainan sebagus yang teman-temannya miliki nanti. Kami tak ingin melihat anak ini kelak hanya terisak menangis di pojokan karena tak bisa membelikan mainan yang seperti ia harapkan.

Kami sudah memilah dan memikirkan nanti, bagaimana menjadi orangtua yang seperti anak kami inginkan. Bukan hanya itu bahkan kami akan sedia belajar darinya tentang banyak hal. Sejenak terbayang idealnya menjadi orangtua baru dalam khayalan ini. Kami terus berusaha, percayalah nak..

Sekarang.. saat ia masih berada dalam kandungan menunggu hari-hari kelahirannya.. kami tengah dilanda kesibukan yang amat menyita waktu membangun bisnis yang di komando oleh ayahmu..

Sulungku.. percayalah kami telah memikirkan jauuuhh kedepan untuk kehidupanmu kelak. Meski kami menjadi orangtua di usia muda, tapi kami yakin akan bisa membesarkanmu dengan segala hal yang terbaik. Kamu adalah bayi terencana, tak perlu risau akan pontang-pantingnya dunia. Kami siap menjadi berdiri paling depan paling depan saat dunia memukulmu terlalu keras. Lahirlah dengan mudah nak, tangisan pertamamu yang ingin segera kami dengar.

Lahirlah.. Ayah dan bunda telah menunggu.

Lahirlah sayang..

18 Mei 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun