Catatan menjelang lahiran
Sebagai calon orang tua baru, kami sudah menyiapkan segudang persiapan dan menumpuk rencana-rencana kedepan. Sebab kami tak ingin sekedar menjadi orangtua, melahirkan anak asal lahir, asal besar tanpa isi. Kami ingin semua terencana, terdetail serapi mungkin (Meski semua kembali pada Sang Maha Rencana) yang kami lakukan hanya ingin bertanggung jawab atas kelahiranmu di dunia sampai mengantarkanmu tumbuh dewasa.
Sebab kami manusia dewasa yang memiliki kontrol terhadap hidup dan keputusan apapun. Tuhan sudah memberikan berbagai perangkat pada manusia untuk membantu kita berpikir dan mengambil keputusan, bukan?
Sedikit materi yang kami punya, hasil mengkristalkan keringat dari siang hingga larut malam, bekerja dengan seluruh energi yang ada semata karena anak kami akan segera lahir kedunia. Sebagai orangtua kami ingin membelikannya mainan sebagus yang teman-temannya miliki nanti. Kami tak ingin melihat anak ini kelak hanya terisak menangis di pojokan karena tak bisa membelikan mainan yang seperti ia harapkan.
Kami sudah memilah dan memikirkan nanti, bagaimana menjadi orangtua yang seperti anak kami inginkan. Bukan hanya itu bahkan kami akan sedia belajar darinya tentang banyak hal. Sejenak terbayang idealnya menjadi orangtua baru dalam khayalan ini. Kami terus berusaha, percayalah nak..
Sekarang.. saat ia masih berada dalam kandungan menunggu hari-hari kelahirannya.. kami tengah dilanda kesibukan yang amat menyita waktu membangun bisnis yang di komando oleh ayahmu..
Sulungku.. percayalah kami telah memikirkan jauuuhh kedepan untuk kehidupanmu kelak. Meski kami menjadi orangtua di usia muda, tapi kami yakin akan bisa membesarkanmu dengan segala hal yang terbaik. Kamu adalah bayi terencana, tak perlu risau akan pontang-pantingnya dunia. Kami siap menjadi berdiri paling depan paling depan saat dunia memukulmu terlalu keras. Lahirlah dengan mudah nak, tangisan pertamamu yang ingin segera kami dengar.
Lahirlah.. Ayah dan bunda telah menunggu.
Lahirlah sayang..
18 Mei 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H