Mohon tunggu...
Nayla Kania Azra
Nayla Kania Azra Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswi S1

Simplicity is the key of Happiness

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Jaksel di Era Milenial

6 April 2022   23:58 Diperbarui: 7 April 2022   14:11 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa Indonesia memegang peranan penting di dalam sebuah aspek kehidupan. Saat ini, dimana generasi milenial merupakan masa dimana adanya peningkatan penggunaan dan keakraban komunikasi. Hal ini juga berdampak pada perkembangan Bahasa Indonesia.

Keadaan Bahasa Indonesia di era milenial sudah mulai tergantikan oleh bahasa asing walaupun tidak sepenuhnya. Bahasa Indonesia di zaman sekarang digunakan bercampuran dengan bahasa asing atau biasa disebut oleh generasi milenial "Bahasa Jaksel".

Bahasa Jaksel merupakan bahasa slang atau bahasa gaul di zaman sekarang. Bahasa ini booming pada tahun 2018 yang dimana bahasa tersebut merupakan bahasa campuran antara Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Bahasa Jaksel sendiri pun mempunyai arti atau simbol sosial dikalangan anak-anak sekolah, kuliah, dan orang kantoran yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan. Bahasa Jaksel atau bisa dibilang juga Keminggris yaitu keinggris-inggrisan.

Sebenarnya fenomena tersebut sudah ada dari zaman belanda, dan dulu disebutnya sebagai "kemlondo" atau kebelanda-belandaan yang dimana kemlondo juga merupakan percampuran dua bahasa yaitu Bahasa Belanda dan Bahasa Indonesia. Jadi tidak heran apabila di zaman sekarang pun muncul Bahasa Jaksel atau banyak orang menyebutnya "Bahasa Which is". 

Untuk mengetahui Bahasa Jaksel itu seperti apa, dibawah ini merupakan contoh dari Bahasa Jaksel atau bahasa gaul (slang):

"Pernah gak sih lagi asyik-asyiknya me time, terus diganggu sama kerjaan yang hectic banget. Kadang di situ kita ngerasa kayak over work padahal tuh salary yang dikasih underpaid. Kalau kayak gini terus, healing jadi sesuatu yang rare. Belum lagi lingkungan kerjaan yang punya negative vibes karena toxic environment". 

Contoh kalimat diatas merupakan Bahasa Jaksel, dimana bahasa tersebut menggunakan dua bahasa yaitu Inggris dan Indonesia. Mungkin untuk beberapa orang penggunaan Bahasa Jaksel terlalu sulit dan tidak sesuai dengan beberapa orang karena penggunaanya yang sedikit rumit. Tetapi untuk beberapa orang di daerah Jakarta Selatan mungkin bahasa tersebut sudah tidak asing lagi dan merupakan sebuah bahasa gaul yang penggunaanya asyik di ruang lingkup tersebut.

Fenomena Bahasa Jaksel sendiri pun sebenarnya merupakan budaya modern Jakarta yang sangat berkualitas, karena meningkatnya pengetahuan kita terhadap bahasa asing juga. Perkembangan Bahasa Jaksel ini juga merupakan bukti bahwa banyak anak-anak atau generasi milenial sekarang sangat kreatif.

Bahasa asing juga diperlukan dan sangat positif karna bahasa asing atau Bahasa Inggris juga merupakan bahasa Internasional, akan tetapi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar juga perlu dan tidak boleh dilupakan oleh anak-anak zaman sekarang. Karena Bahasa Indonesia sangat penting sebagai Bahasa komunikasi sehari-hari di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun