Kota Bandung tidak hanya terkenal dengan pariwisata dan kulinernya saja, tetapi Kota Bandung pun mempunyai banyak sejarah tersendiri, itulah mengapa kita sudah tidak heran jika kota ini memiliki banyak museum. Salah satunya adalah Museum Sri Baduga yang terletak di Jalan BKR No 185, tepatnya di seberang Taman Tegallega, Kota Bandung.
Museum Sri Baduga merupakan museum yang menyimpan banyak peninggalan bersejarah dari Jawa Barat. Terhitung dari tahun 2022, Museum Sri Baduga mempunyai total 6.978 buah koleksi peninggalan bersejarah yang diklasifikasikan dalam 10 kategori, yaitu koleksi geologika/geografi, koleksi arkeologika, koleksi biologi, koleksi etnografika, koleksi historika, koleksi keramik, koleksi numismatika/heraldika, koleksi filologika, dan koleksi seni rupa & teknologi. Dari penjelasan diatas, museum ini sangatlah cocok untuk dijadikan tempat wisata bersifat edukasi bagi para generasi muda.
Museum Sri Baduga menyimpan banyak sekali replika monumen bersejarah, salah satunya ialah sebuah replika dari banyaknya prasasti yang ada di Museum Sri Baduga, yaitu replika Prasasti Kawali VI. Penasaran dengan isi dan pesan dari prasasti tersebut? Yuk, mari kita simak berikut ini.
Prasasti Kawali VI -- Prasasti Tentang Larangan Berjudi
Prasasti Kawali VI (6) merupakan prasasti yang memiliki bentuk seperti lingga dan disebut Batu Panyandaan dengan memiliki tinggi sekitar 120 cm. Prasasti ini dipahatkan pada batu alam berbentuk agak persegi dengan ukuran panjang 85 cm, lebar 72 cm dan tebal 12 cm. Prasasti ini diletakkan dengan posisi tidur dan memiliki 6 baris tulisan pada sisi depan dalam aksara dan bahasa Sunda Kuno. Prasasti ini memiliki ukuran panjang 3,7 - 7 cm dan lebar 4,3 - 8 cm, dan juga terdapat tanda awal atau adeg-adeg pada permulaan prasasti yang berupa gambar.
Berikut bunyi pesan dari Prasasti Kawali VI :
ini pti[]
gal nu atis
ti rasa aya ma nu
si day iw
ula boto bisi
