Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum para pembaca, perkenalkan saya Naya. Mahasiswi dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB insyaAllah kedepannya blog ini akan Naya gunakan untuk sharing ilmu yang Naya dapet selama belajar di IPB. Alasannya karena Naya terinspirasi dari Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah yang berkata, "Seorang penuntut ilmu harus semangat dalam mengingat-ingat dan menghafalkan apa yang telah ia pelajari, baik dengan hafalan di dalam dada ataupun dengan menuliskannya. Sesungguhnya manusia adalah tempatnya lupa, maka jika dia tidak bersemangat untuk mengulang dan mereview pelajaran yang telah didapatkan, maka ilmu yang telah diraih bisa hilang sia-sia atau dia lupakan" (Kitaabul 'Ilmi hal. 62).
Selain itu, Imam Asy Sya'bi rahimahullah berkata, "Jika dirimu mendengar faidah ilmu, maka catatlah meskipun di tembok!" (Diriwayatkan oleh Khaitsamah, lihat Hilyah Thalibil 'Ilmi hal. 53). Well, setelah membaca kutipan tersebut hati Naya bergetar karena The Greatest seperti Imam Asy Sya'bi diriwayatkan sangat sulit untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dimana beliau harus berusaha sangat keras dan sulit. Berbeda dengan kita sekarang yang kalau mau mencari ilmu pengetahuan as easy as searching on google and watching on youtube. Yuk banyakin bersyukur! :D
Cukup dengan pembuka, sekarang kita kembalikan fokus kita. Let's talk about food technology. Bagi sebagian orang, jurusan ini agak asing, bukan?. Well, di Blog ini Naya bakal kasih beberapa informasi nih tentang keilmuan tsb. Pasti banyak banget temen-temen yang penasaran dan berpikiran bahwa teknologi pangan itu "hanya" masak-masak seperti koki di restoran dan induknya yaitu IPB mencerminkan bahwa kami harusmain ke sawah (image pertanian dianggap sebelah mata, kan? )
Menteri Perindustrian Indonesia sekarang, Bapak Airlangga menyebutkan bahwa komoditas yang mendominasi lima besar ekspor industri pengolahan sepanjang tahun 2017 adalah minyak kelapa sawit berkontribusi tinggi terhadap ekspor industri makanan senilai Rp272 triliun, diikuti produk pakaian jadi menyumbangkan Rp90 triliun. Lalu data Biro Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 6 Agustus 2018 menunjukkan kontribusi sektor pertanian dalam menyumbang pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Triwulan II 2018 naik dibandingkan Triwulan I 2018 sebesar 9,93 persen.Â
Sehingga kontribusi sektor pertanian merupakan yang tertinggi dibanding dengan sektor lain, seperti jasa perusahaan yang hanya 3,37 persen dan jasa lainnya 3,30 persen." Itu pertanda bahwa sektor pertanian memiliki peran yang amat sangat penting bagi kemajuan bangsa ini. Dalam hati terbesit " Naya bangga jadi anak pertanian".
Allah Swt. berfirman di dalam Al Quran surat Ath-Thalaaq ayat 12Â : Allahul-ladzii khalaqa sab'a samaawaatin waminal ardhi mitslahunna yatanazzalul amru bainahunna lita'lamuu annallaha 'ala kulli syai-in qadiirun wa-annallaha qad ahaatha bikulli syai-in 'ilman.
Artinya: "Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya, Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."
dan
Surat Al-Kahfi ayat 109:qul law kaana albahru midaadan likalimaati rabbii lanafida albahru qabla an tanfada kalimaatu rabbii walaw ji/naa bimitslihi madadaan.
Artinya : " Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".