Mohon tunggu...
Naya Nur hidayah
Naya Nur hidayah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Sumpah Pemuda

26 November 2024   11:37 Diperbarui: 26 November 2024   12:14 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Refleksi Sumpah Pemuda: Membangun Semangat Persatuan di Era Modern Tanggal 28 Oktober merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada hari itulah, tahun 1928, para pemuda dari berbagai suku, agama, dan daerah berkumpul dalam Kongres Pemuda II dan menghasilkan sebuah ikrar monumental yang kita kenal sebagai  Sumpah Pemuda.

 Ikrar ini bukan sekadar kata-kata, tetapi simbol semangat persatuan dan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kini, hampir satu abad berlalu, nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda tetap relevan dan menjadi bahan refleksi kita sebagai generasi penerus bangsa. 

Makna Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda memiliki tiga poin utama: bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia; berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ketiga poin ini menggambarkan visi besar untuk menyatukan keberagaman Indonesia. Saat itu, para pemuda menyadari bahwa persatuan adalah kunci untuk melawan penjajahan. 

Refleksi di Era Modern Dalam konteks masa kini, semangat Sumpah Pemuda menghadapi tantangan yang berbeda. Globalisasi, kemajuan teknologi, dan dinamika politik telah mengubah cara kita hidup dan berinteraksi. Namun, nilai-nilai persatuan, kebangsaan, dan penghormatan terhadap keberagaman tetap menjadi fondasi yang harus dipertahankan. 

1. Persatuan di Tengah Keberagaman Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai suku, agama, dan budaya. Sayangnya, potensi perpecahan akibat konflik horizontal sering kali muncul, baik karena isu agama, ras, maupun politik. Refleksi dari Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk mengutamakan dialog, toleransi, dan gotong royong. 

2. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional Di era digital, penggunaan bahasa Indonesia sering kali tergeser oleh bahasa asing, terutama di media sosial dan dunia profesional. Menjunjung bahasa Indonesia bukan berarti menolak bahasa asing, tetapi menjaga identitas nasional di tengah arus globalisasi. 

3. Peran Pemuda sebagai Agen Perubahan Seperti pemuda 1928, generasi muda masa kini memegang peran penting dalam membangun bangsa. Tantangan seperti pengangguran, pendidikan, dan teknologi memerlukan inovasi dan semangat juang yang tinggi. 

Dengan memanfaatkan teknologi dan pendidikan, pemuda dapat menjadi pilar utama kemajuan Indonesia. Menghidupkan Semangat Sumpah Pemuda Untuk menjaga semangat Sumpah Pemuda, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

Menghargai keberagaman dengan terlibat aktif dalam kegiatan lintas budaya dan agama. - **Memanfaatkan teknologi** untuk menyebarkan nilai-nilai persatuan, seperti melalui konten kreatif yang inspiratif. - **Meningkatkan kualitas diri** melalui pendidikan dan keterampilan, sehingga mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. ###

 **Kesimpulan** Sumpah Pemuda adalah tonggak sejarah yang mengajarkan pentingnya persatuan di tengah keberagaman.

Di era modern ini, kita diajak untuk merefleksikan makna Sumpah Pemuda dengan cara menjaga toleransi, menjunjung bahasa Indonesia, dan memaksimalkan peran pemuda dalam membangun bangsa. Semangat yang dihidupkan oleh pemuda 1928 harus terus menjadi api perjuangan kita untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, adil, dan sejahtera. Selamat Hari Sumpah Pemuda! Mari terus bersatu untuk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun