Mohon tunggu...
Naya Fitria
Naya Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hello, Naya Fitria Prodi Pengembangan Masyarakat Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketentuan & Kaidah-Kaidah Shalat

28 Mei 2022   11:05 Diperbarui: 28 Mei 2022   11:19 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A. Pengertian Shalat
Kata "shalat" secara harfiah berarti "berdoa", dan kata "berdoa" juga dapat berarti "shalat". Makna shalat tidak terlepas dari tiga kata shalat, zikir dan doa. Karena tiga kata shalat, dzikir, dan doa tidak dapat dipisahkan dari keseharian hamba-hamba Allah. Sedangkan asosiasi antara kata shalat, dzikir dan doa memiliki sifat shalat dan doa, yang artinya dzikir (ibadah) kepada Allah SWT. Sholat adalah tulang punggung agama, membagi umat Islam menjadi syirik dan kufur. Sholat adalah suatu kegiatan yang ditentukan oleh Allah dan merupakan kewajiban seluruh umat Islam.
Seorang muslim dikatakan beriman apabila ia telah menjalankan shalat fardhunya, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang artinya,
“… maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya, shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” [QS. An-Nisa ayat 103

B. Syarat-Syarat Shalat
Seperti yang kita ketahui, ada dua syarat untuk berdoa. Kondisi wajib dan legal. Syarat wajib ini artinya tidak wajib shalat jika syaratnya tidak terpenuhi. Ada enam bagian di sini. Diantaranya muslim, dewasa, berakal sehat, tidak haid atau nifas, mendengar tentang ajaran Islam (hampir tidak ada sekarang), dan memiliki penglihatan dan pendengaran yang normal (dengan demikian, tidak harus shalat bagi mereka yang lahir buta dan tuli karena dia bisa tidak menerima pengajaran doa, baik dalam tanda-tanda atau kalimat).
Membahas 15 syarat shalat secara rinci dan jelas. Berikut rinciannya;

1. Jadilah Muslim
2. Mumayyiz (kondisi ini untuk mengecualikan orang gila dan anak-anak yang tidak mengerti apa-apa)
3. Saatnya Sholat
4. Kenali sholat fardhu-fardhu
5. Jangan percaya bahkan praktik Dharma sebagai Sunnah
6. Dari hadits besar dan kecil
7. Tidak ada najis pada pakaian, badan dan tempat shalat
8. Menutup aurat bagi mereka yang mampu (dengan beberapa batasan untuk wanita dan pria)
 9. Menghadap kiblat (kecuali musafir yang shalat sunnah, yang berperang, dan yang menutup mata terhadap arah 'isytibahul kiblat')
10. Jangan berbicara selain membaca doa
 11. Tidak banyak gerakan selain shalat (Imam Syafii membatasinya pada tiga gerakan)
12. Jangan makan dan minum
 13. Tidak ada keraguan bahwa Anda telah melakukan takbiratulihram
14. Tidak berniat membatalkan shalat atau ragu-ragu apakah akan membatalkan shalat
15. Jangan mengandalkan ketidakefektifan doa untuk apa pun

C. Rukun-Rukun Shalat
Rukun salat adalah setiap perbuatan dan perkataan yang membentuk hakikat salat. Jika salah satu dari rukun tersebut hilang atau ditinggalkan, maka shalatnya tidak dianggap syar'i atau batal, dan tidak dapat digantikan dengan sujud sahwi. Rukun dapat diartikan sebagai pilar.
Jika rukun shalat tidak selesai karena lupa atau jahiliyah, maka wajib mengerjakan rukun yang tersisa, sujud sahwi, atau mengulangi shalat lagi. Sujud sahwi adalah sujud di akhir shalat, yang dilakukan ketika salah satu rukun shalat ditinggalkan karena lupa.
Jadi rukun shalat adalah tiang yang membentuk keseluruhan shalat.
Di bawah ini adalah 13 Rukun Sholat yang harus dipenuhi saat sholat ;
1. Berdiri
Untuk yang mampu, jika Anda tidak bisa berdiri, Islam memudahkan Anda untuk duduk atau tidur untuk berdoa.
2. Niat
Niat untuk berdoa hanya untuk Allah. Niat juga bisa dibaca secara lisan berdasarkan pembacaan niat yang ada. Penafsiran niat biasanya meliputi nama shalat yang dikerjakan, jumlah shalat, dan karena Allah.
 3. Takbiratul Takbiratul Ihram adalah membaca takbir Allahu Akbar saat sholat.
4. Membaca Surat Al-Fatihah setiap rakaat Dalam setiap shalat, Al-Qur'an juga harus dibaca di setiap shalat, Setelah membaca Al-Fatihah, Surah atau ayat-ayat Sunnah pendek dibacakan.
 5. Rukuk dan tuma'ninah
Setelah itu rukuk harus dilakukan dengan tuma'ninah atau tidak terburu-buru. Rukuk adalah latihan membungkuk dengan tangan di atas lutut.
6. Iktidal dan tuma'ninah
Setelah ruku, luruskan badan dengan tuma'ninah untuk melakukan iktidal.
7. Sujud dengan tuma'ninah Setelah iktidal dengan tuma'ninah.
8. Duduk di antara dua sujud
 Dalam setiap shalat setelah sujud pertama, seseorang harus duduk di antara dua sujud sebelum sujud kedua. Duduk di antara dua sujud juga dilakukan dengan tuma'ninah.
9. Duduk tasyahud terakhir Dalam salam terakhir, setiap orang harus melakukan tasyahud terakhir sebelum mengucapkan salam.
10. Baca tasyahud terakhir Selama gerakan duduk tasyahud terakhir.
11. Baca shalawat nabi Selama tasyahud terakhir, doa yang ditujukan kepada Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim dan keluarga mereka harus dibacakan.
12. Salam Setelah itu, baca salam dengan menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri.
 13. Tertib Urutannya adalah rukun ke-13 atau terakhir. Tertib berarti tertib pelaksanaan shalat atau rukun-rukun semua shalat. Memenuhi 13 rukun shalat ini menjadikan shalat itu layak disembah di sisi Allah SWT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun