Mohon tunggu...
Naya_PWK_Universitas Jember
Naya_PWK_Universitas Jember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Bloom, be kind, be a flower not a weed 🌸

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KCJB Buat APBN Meringis

20 Maret 2023   19:07 Diperbarui: 20 Maret 2023   19:07 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau terjadi pembengkakan biaya yang tidak sedikit dan estimasi waktu pembangunannya melesat jauh dari perkiraan, Pemerintah Indonesia justru optimis bahwa proyek kereta cepat ini akan berhasil dan berencana untuk memperpanjang rutenya hingga Jawa Timur, tepatnya Surabaya. 

Pembangunan KCJB saja mengalami banyak kendala, bukankah sangat tidak masuk akal dan lucu jika Pemerintah Indonesia sudah berangan-angan akan memperpanjang rute? Setidaknya, masyarakat perlu pembuktian bahwa proyek ini benar-benar sangat efektif dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat. Ketika hal tersebut terbukti, tentu masyarakat akan sangat setuju jika proyek kereta cepat juga diadakan di wilayah-wilayah lain.

Sebagai orang awam yang tak terlalu paham terkait dunia transportasi, saya merasa proyek KCJB terlalu membebani keuangan negara dalam jumlah besar. Saya orang yang pro terhadap transportasi massal, tetapi alangkah lebih baiknya jika Pemerintah Indonesia benar-benar mempertimbangkan proyek apa yang sesuai dan perlu didahulukan bagi perkembangan transportasi di Indonesia. 

Pemerintah Indonesia seharusnya tidak terlalu berambisi merealisasikan KCJB. Seperti yang kita lihat, belum apa-apa tetapi proyek ini sudah menjadi beban bagi APBN. Bagaimanapun, APBN adalah uang rakyat yang hukumnya wajib dikelola dengan baik. Jika sudah seperti ini, jangan salahkan masyarakat yang uring-uringan karena menganggap Pemerintah Indonesia tak bijaksana dalam menggunakan dompet negara. Bahkan, pembengkakan biaya ini membuat Indonesia seakan-akan terkena jebakan betmen dari China.

Masyarakat juga tentunya berharap tidak ada permasalahan kontruksi yang dihadapi oleh proyek KCJB. Jangan sampai karena terpaku oleh tenggat waktu, proyek ini justru digarap dengan kurang teliti. Apabila terjadi kesalahan dalam pembangunannya, dampak yang akan diterima juga tidak tanggung-tanggung. Kualitas pengerjaan yang buruk tentu menimbulkan masalah baru berupa tambahan anggaran untuk perbaikan. Ujung-ujungnya melibatkan APBN lagi. 

Semoga apa yang menjadi ekspektasi dari Pemerintah Indonesia benar-benar menjadi nyata dan bukan khayalan semata. Jangan sampai proyek yang diperjuangkan mati-matian justru membawa kekecewaan untuk yang kesekian kalinya. Ke depannya, semoga Pemerintah Indonesia bisa lebih bijak dalam mengelola dompet negara dan bersifat lebih selektif terhadap proyek-proyek yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun