Pentingnya generasi muda dalam pelestarian budaya  Indonesia
          Nawrah Qanita Arti                     Â
Â
   Indonesia terkenal dengan budaya nya yang beraneka ragam, mulai dari tarian, makanan khas setiap daerah hingga kepercayaan menurut adat dari masing-masing suku maupun agama yang ada di Indonesia. Hal ini tentu menjadikan Indonesia sebagai negeri dengan seribu budaya yang tersebar luas dari Sabang sampai Merauke. Tak sedikit dari budaya kita yang sudah terkenal hingga ke luar negeri, seperti batik yang di akui kecantikan nya di negeri Eropa, serta reog Ponorogo yang sempat menggemparkan penduduk Belanda karena keelokan dan keunikan dalam memainkan budaya ini, para pemain reog Ponorogo akan mengangkat dan menahan topeng mereka untuk tetap terpasang dengan cara menggigit bagian dalam topeng menggunakan mulut mereka, dimana ini jelas membutuhkan skill khusus karena berat satu topeng sendiri bisa mencapai 50 kg, para pemain juga akan menari sambil terus menggoyangkan topeng yang mereka pakai, topeng ini sendiri terbuat dari kain dengan kulit kerbau dan bulu merak serta dihiasi dengan warna-warna cerah dan detail rumit. Salah satu dari budaya Indonesia lainnya yang mendunia adalah seni musing angklung. Alat musik yang berasal dari jawa barat ini mendapat pengakuan dari UNESCO. Alat music ini terbuat dari bambu yang di mainkan dengan cara di goyangkan, tiap bambu juga akan menghasilkan nada yang berbeda. Angklung adalah salah satu alat musik khas Indonesia yang kini mendunia.
   Generasi muda tentu punya peran penting dalam menjaga kelestarian budaya indonesia, mengingat masa depan bangsa berada dalam genggaman anak-anak muda bangsa. Generasi muda memiliki andil penting dalam mempertahankan budaya agar tidak hilang ditelan zaman. Banyak dari Generasi muda sekarang yang cenderung melupakan budaya nya masing-masing, banyak dari mereka yang suka mengikuti budaya barat ketimbang budaya mereka sendiri. Hal ini yang juga menjadi faktor dari hilangnya budaya yang ada di Indonesia. Kita sebagai Generasi muda harus pandai dalam menyikapi masalah terkait pelestarian budaya indonesia, Generasi muda harus bisa mempersatukan seluruh budaya tanpa memperhatikan perbedaan yang ada, karena sejatinya perbedaan ada untuk saling melengkapi bukan untuk menjadi alasan adanya persaingan antar budaya.
    Terlepas dari masalah internal budaya indonesia, generasi muda juga di hadapkan oleh masalah luar negeri. Banyak dari budaya yang di akui oleh negara luar, seperti negara Malaysia yang meng-klaim beberapa budaya Indonesia sebagai budaya mereka, di antaranya adalah pengklaiman batik, wayang, rendang dan beberapa budaya lainnya. Padahal sudah jelas bahwa batik di akui UNESCO sebagai budaya asli Indonesia. Penduduk Malaysia juga sempat mengakui salah satu produk mi instan buatan Indonesia sebagai produk mereka, padahal tulisan made in Indonesia sudah sangat jelas tertera di bungkus produk mi tersebut, "jelas-jelas namanya Indomie bukan Malaymie, masih aja di akuin." Ujar salah satu netizen Indonesia di kolom komentar dalam video yang memperlihatkan salah satu warga Malaysia mengklaim produk Indonesia sebagai produk mereka.
     Melihat ada nya kasus ini, kita tentu harus bersikap tegas menanggapi sesuatu yang nampaknya sepele seperti ini, kita sebagai Generasi muda harus bisa untuk terus mempertahankan budaya-budaya yang terlahir di Indonesia. Kita harus bangga terhadap kekayaan budaya kita dengan terus ikut melestarikan budaya- budaya ini. Kita harus bisa memperkenalkan budaya kita kepada seluruh bangsa di dunia, kita bisa dengan bangga menggunakan batik di dalam kehidupan sehari-hari sebgai wujud pelestarian budaya bangsa. Apalagi di zaman yang semakin maju ini, kita dapat menambahkan motif batik pada model baju-baju kekinian. Kita harus bisa mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan budaya yang di tinggalkan oleh leluhur kita. Kita harus bisa mempertahankan kesatuan di atas perbedaan budaya yang ada, dengan cara mengenalkan budaya kepada generasi-generasi muda lainnya, ikut serta dalam pengenalan budaya Indonesia di kancah internasional, atau ada banyak cara lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H