Mohon tunggu...
Nawiroh Vera
Nawiroh Vera Mohon Tunggu... -

Hanya seseorang yang cinta perdamaian dan persatuan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Klewerku Sayang Klewerku Malang

28 Desember 2014   21:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:17 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu tanggal 27 Desember 2014 sekitar pukul 20.00 WIB Pasar Klewer Solo terbakar. Seluruh bangunan pasar ludes dilalap api. Kerugian materi diduga sampai triliunan rupiah. banyak pemilik kios yang shock, kaget, pingsan memikirkan kerugian yang bakal mereka tanggung..

Pasar Klewer sebagai pusat tekstil terbasar di Solo, bahkan merupakan salah satu sentra industri Batik terbesar pula di Indonesia. Rata-rata omzet perhari menurut beberapa pedagang disana mencapai 5-15 miliar rupiah (terutama waktu-waktu tertentu seperti menjelang bulan ramadhan dan lebaran). Beberapa tahun lalu memang terdengar kabar bahwa Pasar Klewer akan direvitalisasi, tetapi para pedagang menolak dengan berbagai alasan dan sempat terjadi ketegangan antara pedagang dan pemkot Solo, bahkan 2 tahun silam yaitu tahun 2012 sempat terjadi ketegangan antar pedagang karena beredar SMS yang sangat provokatif seperti “pilih dirembug atau Klewer di remuk” dan sms2 lain yang senada. tidak mengherankan banyak pihak yang menduga-duga dan mengkaitkan kebakaran dengan rencana revitalisasi tersebut.

Kerugian besar sudah dapat dipastikan berdampak pada melemahnya perekonomian masyarakat Solo. karena pedagang di Klewer bukan hanya orang Solo tapi juga melibatkan penduduk di sekitar Solo. pengrajin batik dari Sragen, Sukoharjo, Palur, Klaten, boyolali dll. jika tidak segera diberi tempat sementara maka pendapatan masyarakat akan runtuh. pemilik kios yang terbakar kebanyakan juga mengambil barang dari orang lain termasuk pengrajin disekitar Solo tersebut. Tentu mereka tidak dapat membayar hutang dengan segera. hutang-piutang akan tersendat, modal habis berdampak pada berhentinya produksi.

Sebenarnya bukan hanya kerugian dalam bentuk materi (ekonomi) semata. Pasar Klewer yang lokasinya berdampingan dengan Masjid Agung, Alun-Alun dan Keraton Solo juga merupakan tempat tujuan wisata favorit bagi wisatawan baik domestik maupun Asing. jika ke solo sepertinya belum lengkap kalau belum ke pasar klewer, terutama penggemar Batik dan pernak-pernik serta makanan khas Solo. Selain lengkap harganya juga lebih murah dibanding tempat lain. Pasar Klewer adalah Icon Solo. tidak ada Klewer berarti hilang juga Iconic City dari Solo.

Semoga saja pemerintah pusat maupun daerah cepat tanggap menyelesaikan persoalan ini, supaya kota Solo tetap menjadi kota sentra produksi Batik yang sudah terkenal sejak zaman dahulu. juga kota Solo tetap menjadi kota Budaya yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Solo. Batik adalah warisan budaya, jangan sampai akibat kebakaran ini melemahkan mental para pengrajin dan pedagang. Semoga pula mereka yang menderita kerugian cepat bangkit dan optimis untuk berusaha kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun