Perjalanan selanjutnya, kami menuju titik kedua yaitu Pesanggrahan Langenharjo dimana kami bisa melihat replika Rajamala di bagian depan Pesanggrahan. Kami pun berkesempatan untuk mengelilingi dan melihat bagian dalam pesanggrahan yang dulunya merupakan tempat istirahat dan melakukan lelaku bagi para raja dan bangsawan. Pesanggrahan tersebut juga masih menyimpan puing-puing Perahu Rajamala.
Titik perjalanan selanjutnya, kami mengunjungi Astana Godomanggalan (Makam Trah Lurah Sangkrah), yang pada masa lalu merupakan pemimpin para pendayung (nahkoda) dari Perahu Rajamala. Di bagian depan, setelah pintu masuk, area pemakaman tersebut, kami bisa melihat peninggalan berupa batu pemberat Perahu Rajamala.
Melanjutkan perjalanan, yang juga merupakan titik terakhir napak tilas Rajamala ini, kami menuju Bandar Beton yang bisa dikatakan sebagai Pelabuhan Sungai Bengawan. Di Bandar Beton inilah, dulunya Perahu Rajamala berlabuh.
Ya, begitulah keseruan kami mengikuti Soerakarta Walking Tour Special Route, Undiscovered: Story of Rajamala. Kegiatan pun diakhiri dengan kembalinya kami ke titik kumpul awal di Kulonuwun Kopi untuk kemudian menutup acara dengan berfoto bersama.
Terima kasih Soerakarta Walking Tour beserta Kulonuwun Kopi dan PTPN Radio yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Selain mendapatkan wawasan baru, kami pun mendapatkan pengalaman yang seru!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H