Apalagi yang bisa dilakukan gadis yang merindukan pujaan Selain lelap yang digadai dalam doa-doa malam Atau menanam sungai di pipi dengan aliran airmata yangmemecah bebatuan Tak ada lagi yang kita tunggu selain restu terseduh dari hati para tetua dengan ikhlas penuh Sedang semua rasa dalam dada tak henti-henti bergemuruh Tentangpenyamudraan hati yang inginsegera berlabuh Memuarakannya dalam ijab qabul utuh Katamu, kita akan membangun cita cinta Dari mimpi-mimpi yang lelah berkelana Pada malam-malam pekat miskin cahaya Telah tua asa kita langitkan Terbang jauh, payah menemukan tepian; adalah kepedihan. Seperti burung-burung kecil dianiaya kehausan Lelah hampirjatuh dari dahan-dahan harapan Kabarkan kedatangan, Kakanda Bersama aroma Singkarak yang harum diteruskan siut angin yang tak henti tersenyum hingga penantian lebur dalam syukur yang terlantun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H