Mohon tunggu...
Nawang Pangestu
Nawang Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sarjana Bimbingan dan Konseling tahun 2021 dengan pujian. Saat ini saya sedang menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Saya memiliki minat di bidang pendidikan, pengajaran, dan teknologi pendidikan. Memiliki semangat dan motivasi yang tinggi dalam belajar, komitmen tinggi, kedisiplinan, manajemen yang baik dalam menjalankan tanggung jawab, serta memiliki kemampuan sosial dan teamwork yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prodi BK UAD Kembali Adakan Seminar Antar Bangsa #2

20 Juli 2023   08:25 Diperbarui: 20 Juli 2023   08:28 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta -- Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD) kembali menyelenggarakan seminar antar bangsa batch #2 pada Selasa, 18 Juli 2023, di Amphitarium Kampus 4 UAD. Seminar antar bangsa batch #2 ini berlangsung dari pukul 08.00 -- 12.15 WIB. Tema yang diangkat pada seminar antar bangsa batch #2 ini yaitu tentang "Penguatan Karakter Menuju Konselor Multibudaya Dijiwai Nilai-nilai Religius". Tujuan dari seminar antar bangsa ini yaitu untuk menjalin kerjasama dengan berbagai narasumber ahli sekaligus memperkaya pengetahuan dari berbagai universitas di dalam maupun luar negeri.

Seminar antar bangsa batch #2 ini menghadirkan tiga narasumber hebat dari lintas negara, yaitu Prof. Madya Dr. Salleh bin Amat dari Universiti Kebangsaan Malaysia (secara daring), Prof. Dr. Budi Astuti, M.Si. dari Universitas Negeri Yogyakarta, dan Assoc. Prof. Dra. Alif Muarifah, S.Psi., M.Si., Ph.D. dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Seminar antar bangsa batch #2 ini dihadiri secara langsung oleh 248 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa S1 BK UAD, mahasiswa PPG Prajabatan BK, perwakilan guru BK di sekolah mitra, alumni, dan mahasiswa UAD dari berbagai jurusan; 313 orang peserta dari berbagai negara yang hadir secara daring; serta terdapat 167 pemakalah yang berasal dari berbagai institusi dalam maupun luar negeri.

"Seminar ini dapat terselenggara karena adanya bantuan dari berbagai pihak dan panitia kegiatan. Harapannya seminar ini dapat terselenggara dengan lancar dan seluruh peserta mampu mendapatkan manfaat yang besar dari adanya seminar antar bangsa ini", kata Bapak Dr. Akhmad Fajar Prasetyo, M.Pd. selaku Ketua Pelaksana Kegiatan.

Sementara itu sekretaris program studi bimbingan dan konseling UAD, Ibu Dr. Muya Barida, M.Pd. menyatakan bahwa agenda seminar ini sudah tiga kali berturut-turut dapat terlaksana sebagai kegiatan tahunan di prodi BK UAD. Harapannya semoga pada tahun-tahun berikutnya tetap akan bisa terselenggara dengan baik dan peserta seminar hari ini dapat memperoleh informasi sebagai pencerahan dalam kehidupan karena topik yang dibahas sangat relate dengan kehidupan sehari-hari, yaitu terkait dengan budaya dan nilai-nilai religius. Dimanapun kita berpijak, disitulah langit dijunjung. Artinya budaya adalah suatu hal yang harus dipahami, tapi kalau budaya tanpa religius bagaikan sayur tanpa sayur yang tidak lengkap sehingga nilai-nilai religius ini harus dipegang teguh dalam kehidupan sehari-hari.

Bapak Muhammad Sayuti, S.Pd., M.Pd., M. Ed., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UAD menyatakan bahwa fakultas menyambut baik adanya seminar yang melibatkan dua Negara ini karena topik yang diusung sangat menarik. Kompleksitas dunia pendidikan maupun kehidupan saat ini sudah mulai menjadi arah baru bagi konselor masa depan, misalnya pada tahun 2004 dan 2006 di Muhammadiyah sudah ada children center (konseling bencana) karena banyak anak-anak yang kehilangan orangtua akibat bencana alam tsunami dan gempa bumi. 

Sedangkan dalam dunia pendidikan misalnya di Jogja adanya fenomena klithih yang menimbulkan tantangan baru bagi konselor sekolah untuk bisa mengarahkan anak-anak yang terlibat dalam geng. Guru BK atau konselor sudah harus bisa menyadari kebutuhan peserta didik yang lebih spesifik. Kehidupan di luar pendidikan pun juga dirasa semakin kompleks, maka sebetulnya setiap orang pasti membutuhkan konselor. Misalnya kehidupan seorang doctor dengan berbagai problematika dalam diri maupun keluarganya, kehidupan seorang dosen muda dengan permasalahan harga rumah yang semakin tinggi dan tuntutan kehidupan yang semakin besar, serta seorang ibu rumah tangga dan mahasiswa dengan banyaknya godaan belanja online. 

Oleh sebab itu, kehadiran seorang konselor sangat dibutuhkan untuk bisa membantu setiap orang dalam menjalani dinamika kehidupannya. Saat ini banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa pentingnya orang tua untuk bisa mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak-anak karena peran parenting mampu berpengaruh pada prestasi anak di sekolah. Sering kali terjadi anak-anak dibiasakan untuk mendapatkan pendidikan karakter yang baik ketika di sekolalh namun ketika di rumah tidak mendapatkan dukungan dan peran serta orang tua. Hal tersebut yang juga menjadi tugas seorang konselor sekolah untuk bisa memberikan pemahaman dan pendampingan secara maksimal bagi tumbuh kembang anak-anak. Topik yang dibahas sangat baik dan kebutuhan konselor akan semakin kompleks karena kehidupan juga akan semakin rumit. 

Oleh sebab itu, solusi fundamental komprehensif konseling itu ketika bisa dikaikan dengan agama. Indonesia merupakan negara yang masih merekognisi keagamaan secara tinggi, sehingga diharapkan dapat terwujud konseling yang bersumber pada Al-Hadits dan Al-Quran. Dunia semakin kompleks dan masalah kemasyarakatan juga semkain kompleks, sehingga perlu adanya motivasi dan arahan kepada konseli dalam menghadapi kehidupan di masa depan.

Bapak Dekan berpesan bahwa hanya guru yang terus belajar yang boleh terus mengajar. Lifelong learning atau belajar sepanjang hayat, dengan menjadi pelajar sejati hidup akan semakin sukses. Semoga dengan adanya seminar ini, hidup akan lebih tercerahkan dan mampu menjalani kehidupan dengan semakin baik.

Acara seminar antar bangsa batch #2 ini terselenggara dengan baik dan lancar mulai dari awal hingga akhir acara. Mahasiswa merasa mendapatkan banyak ilmu pengetahuan baru tentang bagaimana mengimplikasikan aspek religiusitas dan spiritualitas dalam sesi konseling agar mampu membantu konseli atau peserta didik dalam menemukan solusi atas permasalahannya. Mahasiswa berharap agar kegiatan seminar ini dapat terus terlaksana setiap tahunnya dengan mengangkat tema-tema yang semakin menarik dan kekinian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun