Mohon tunggu...
Nawang Pangestu
Nawang Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sarjana Bimbingan dan Konseling tahun 2021 dengan pujian. Saat ini saya sedang menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Saya memiliki minat di bidang pendidikan, pengajaran, dan teknologi pendidikan. Memiliki semangat dan motivasi yang tinggi dalam belajar, komitmen tinggi, kedisiplinan, manajemen yang baik dalam menjalankan tanggung jawab, serta memiliki kemampuan sosial dan teamwork yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Projek Kepemimpinan PPG Prajabatan BK UAD Mengusung Tema "Mental Orangtua Tanggungjawab Siapa?"

13 Juli 2023   14:21 Diperbarui: 13 Juli 2023   14:33 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa PPG Prajabatan BK UAD Gelombang II, Dok. Pribadi

"Anak sekarang kok ngeyel, susah diatur, maih HP terus tapi nggak mau bantuin pekerjaan di rumah. Saya bingung harus gimana menghadapi anak-anak sekarang ini"

Kalimat di atas merupakan sebagian kecil keluhan yang diutarakan oleh para orangtua di luar sana. Masih banyak lagi permasalahan pola asuh yang banyak diperbincangkan oleh para orang tua saat ini karena problematika anak dan keluarga yang cukup kompleks. Sebagai orang tua tentu menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya, oleh sebab itu mereka rela melakukan berbagai cara agar anak-anaknya dapat hidup bahagia. Walaupun demikian, tak bisa dipungkiri juga bahwa sebagai orang tua yang menanggung begitu banyak beban keluarga, tentu seringkali meras lelah dengan keadaan. Belum lagi jika dalam diri orang tua sendiri masih ada problematika yang belum terselesaikan dengan baik.

Banyak teori yang menjelaskan bahwa mendidik anak adalah tanggung jawab bersama pasangan. Artinya perlu sinergi yang baik antara seorang istri dan suami untuk menentukan arah kemana kapal keluarga kecilnya akan berlayar dan menghasilkan generasi berkualitas. Namun, seringkali dijumpai fakta bahwa mendidik anak hanya menjadi tugas seorang ibu saja. Belum lagi, seorang ibu juga masih harus mengurus rumah tangga dengan berbagai pekerjaan yang tak kunjung usai dan mengajarkan anak untuk belajar. Bahkan tak jarang dijumpai perjuangan seorang ibu yang harus membantu suami mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarga. Namun sayangnya banyak anak-anak saat ini yang tidak menyadari perjuangan orang tuanya dalam membahagiakan dan menyekolahkannya. 

Perkembangan zaman saat ini juga telah mengubah karakteristik anak menjadi candu terhadap ponsel dan menjadi generasi serba instan. Bahkan karena hal tersebut juga membuat banyak orang tua memilih untuk bersikap acuh tak acuh pada perkembangan belajar anak-anaknya dan memilih fokus untuk mencari nafkah. Hal tersebut merupakan berbagai fenomena dan kondisi nyata yang ditemui di sekitar kita. Oleh sebab itu, tak jarang orang tua lupa bagaimana mereka harus menjaga mental atau psikisnya sendiri.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Berdasarkan hal tersebut maka kami mahasiswa PPG Prajabatan BK UAD Gelombang II berinisiatif membentuk kegiatan parenting class yang bertujuan memberikan informasi dan pemahaman kepada orang tua untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak. Bukan hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membahas tentang bagaimana orang tua dapat memelihara kesehatan mentalnya dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Kegiatan ini telah terlaksana dengan lancar pada hari Minggu, 04 Juni 2023 di Dusun Karang, Trimulyo, Sleman. 

Kegiatan parenting class ini menghadirkan seorang narasumber yang merupakan dosen dari Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Padanaran yang bernama ibu Lia Nur Khatidjah, S.Sos., M.A. Materi yang dibahas pada parenting class ini yaitu mengenai 5 Pilar Keluarga Sakinah. Terdapat lima pilar keluarga sakinah yang harus dipenuhi agar dapat mencapai kebahagiaan dalam hidup, yaitu: 1) janji kokoh, yang wajib dilakukan saat ijab kobul/janji pernikahan di depan penghulu serta saksi nikah; 2) berpasangan, artinya pasangan laki-laki dan perempuan yang tidak menyalahi kodratnya; 3) saling berbuat baik, melakukan hal baik dengan menjunjung tinggi hak dan kewajiban masing-masing pasangan; 4) musyawarah mufakat, menyelesaikan setiap perselisihan dan pengambilan keputusan secara bersama-sama; dan 5) saling rela dan menyenangkan.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Keluarga sekinah merupakan impian semua orang dimana setiap anggota keluarga dapat merasakan kebahagiaan secara lahir maupun batinnya. Ciri keluarga Sakinah dapat terlihat ketika hati merasa damai, tenang, dan mental istri maupun suami terjaga dengan baik. Tujuan dari keluarga sakinah tidak lain adalah sebagai ibadah kepada Sang Pencipta. Melalui keluarga yang sakinah maka dapat terwujud anak-anak impian dari keluarga impian karena orang tualah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Oleh sebab itu, penting bagi setiap orang tua, baik istri maupun suami untuk saling menjaga mental pasangannya karena mental orang tua adalah tanggung jawab masing-masing pasangannya.

Pelaksana Kegiatan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun