Mohon tunggu...
Nawang Izzulhaq
Nawang Izzulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Langkah Awal Desa Sumbermujur Sigap Bencana Erupsi Semeru

17 Februari 2022   22:16 Diperbarui: 17 Februari 2022   22:29 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

           KKN merupakan bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bersama masyarakat, mengidentifikasi potensi, dan menangani masalah, sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi masyarakat dan meramu solusi dari masalah di masyarakat. Untuk pertama kali ketika pandemi COVID, Universitas Jember berinisiasi mengadakan KKN secara offline dengan maksud agar mahasiswa UNEJ dapat secara langsung mengidentifikasi potensi yang ada dan mengimplementasikannya.

           Universitas Jember menerjunkan peserta KKN sebanyak 376 mahasiswa dari seluruh jurusan pada awal tahun 2022 secara offline. Untuk KKN di periode ini diberi tema dengan nama Peduli Semeru. Kegiatan KKN dimulai pada tanggal 5 Januari hingga 18 Februari 2022 dan terdapat 15 kelompok yang diterjunkan di Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang dan tersebar didaerah lereng Semeru.

            Kami Kelompok 1 ditempatkan di Dusun Krajan, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Dusun Krajan menjadi salah satu dusun yang terdampak namun tidak terlalu parah ketika terjadi erupsi semeru. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara kelompok 1 pada beberapa warga dusun setempat bahwa dusun Krajan sejak awal hanya terkena hujan abu vulkanik ketika erupsi semeru terjadi. Oleh karena itu dusun Krajan menjadi salah satu dusun yang cukup aman sehingga menjadi tujuan pengungsian desa-desa lain yang terdampak lahar atau lava dari semeru ketika erupsi terjadi. Para pengungsi berasal dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Beberapa hunian warga dusun setempat dan Balai Desa Sumbermujur disulap menjadi tempat tinggal sementara bagi para pengungsi dan tempat pengumpulan sekaligus tempat penyaluran dari para donator. Barang tersebut berupa pakaian, sembako maupun barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun.

Beberapa warga sekitar yang telah dimintai keterangan oleh kelompok 1 khususnya divisi kebencanaan, pada saat bencana terjadi beberapa warga di desa Sumbermujur dengan sukarela membantu mengevakuasi warga dari desa sebelah yang terkena bencana. Mereka mengevakuasi warga yang terkena dampak dari letusan gunung, terutama warga yang terkena langsung seperti terkena luka bakar dari hujan abu vulkanik.

Kami juga mewawancarai para pengungsi yang menetap di rumah warga. Mereka membagikan pengalaman mereka saat erupsi terjadi. Mulai dari kepanikan warga, langit sangat gelap, hingga efek dari hujan abu vulkanik itu sendiri. Para pengungsi juga menceritakan masih ada beberapa anggota keluarga mereka yang masih belum ditemukan hingga sekarang.

Kami berinovasi dengan membentuk kelembagaan DESTANA, selain berdekatan dengan daerah rawan erupsi Semeru. DESTANA sendiri adalah lembaga yang dinaungi desa yang memilik fungsi untuk beradaptasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana dan juga harapannya setelah bencana dapat memulihkan desa dari dampak -- dampak bencana. Sebuah desa dapat dikatakan siap ketika desa tersebut memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisasikan sumber daya masyarakat untuk mengurangi resiko bencana.

Ketangguhan dalam menghadapi bencana ini diwujudkan dalam perencanaan pembangunan yang mengandung upaya -- upaya pencegahan, kesiapsiagaan, pengurangan risiko bencana, dan peningkatan kapasitas untuk pemulihan pasca bencana. Jumlah SDM warga Desa Sumbermujur di usia 20 hingga 35 berjumlah sebanyak 1875 orang  menjadi potensi bagi desa tersebut, yang nantinya dapat mengambil bagian dari kelembagaan DESTANA.

Dokpri
Dokpri

Sabtu 29 Januari 2022 menjadi hari awal pembentukan DESTANA di desa Sumbermujur, Ide dan program kerja kami dapat di terima oleh masyarakat Sumbermujur. Hal ini dibuktikan dengan pembentukan seluruh relawan yang akan menjadi anggota DESTANA. Pembentukan lembaga tersebut dilakukan oleh kelompok KKN UNEJ yang di damping dengan sekertaris desa, Selain itu tim gabungan KKN UNEJ yang berada di Sumbermujur memberikan materi awal atau pengenalan tentang pengertian DESTANA kepada pada relawan dengan di dampingi Bapak Agus Wijaya selaku tokoh kebencanaan di Desa Sumbermujur.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun