Game adalah bentuk hiburan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan umur, termasuk anak-anak. Dengan berbagai jenis game yang tersedia, ada pilihan yang sesuai dengan tingkat usia dan minat anak-anak. Bermain game dapat memberikan banyak manfaat bagi perkembangan mereka, seperti meningkatkan kemampuan kognitif, merangsang pemikiran logis, memecahkan masalah, dan meningkatkan kreatifitas. Tak kalah pentingnya, game juga dapat menjadi sumber hiburan yang positif dan mengisi waktu luang anak-anak dengan kegiatan yang bermanfaat. Dalam batas waktu yang wajar dan dengan pengawasan yang tepat, game dapat menjadi alternatif yang menyenangkan dan mendidik.
Namun, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk terlibat dalam aktivitas anak terutama ketika anak sedang bermain game. Konten-konten menarik yang berada di dalam game tak jarang membuat beberapa kalangan mengalami kecanduan game, tak terkecuali anak anak. Kecanduan game pada anak dapat memiliki dampak negatif yang signifikan. Anak-anak yang kecanduan game cenderung mengalami penurunan dalam kinerja sekolah mereka karena mereka menghabiskan terlalu banyak waktu bermain game daripada belajar. Mereka mungkin kurang fokus, memiliki masalah konsentrasi, dan seringkali absen dalam kegiatan sekolah yang lain. “Seseorang yang lebih memprioritaskan bermain game daripada melakukan hal positif yang lain dapat dikatakan sebagai behavioral disorder”, tutur Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantoro, M.Kes. Tak hanya itu, kecanduan game juga dapat mempengaruhi Kesehatan mental dan Kesehatan fisik pada anak.
Mengatasi kecanduan game pada anak membutuhkan pendekatan yang holistik dan melibatkan peran aktif orang tua atau pengasuh. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mengatasi kecanduan game pada anak:
1. Pahami dan kenali tanda-tanda kecanduan game: Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda kecanduan game pada anak. Beberapa tanda yang mungkin muncul termasuk kesulitan mengendalikan waktu bermain, kecemasan dan iritabilitas saat tidak bermain, penurunan dalam prestasi sekolah, penarikan diri dari kegiatan sosial, dan gangguan tidur.
2. Tetaplah terhubung dengan anak: Bentuklah ikatan dan komunikasi yang kuat dengan anak Anda. Jalinlah percakapan terbuka dan penuh pengertian untuk memahami mengapa mereka begitu tertarik pada game dan apa yang mereka dapatkan darinya. Dengarkan kekhawatiran mereka tanpa menghakimi dan jangan menyalahkan mereka secara langsung.
3. Buat aturan dan batasan yang jelas: Tentukan batasan waktu yang wajar untuk bermain game dan tetapkan aturan yang jelas. Misalnya, Anda dapat menentukan waktu yang terbatas untuk bermain game setiap harinya atau mengatur jadwal khusus untuk bermain game. Pastikan anak memahami aturan ini dan terlibat dalam membuatnya.
4. Pantau dan kendalikan akses ke perangkat: Pastikan Anda memiliki kontrol yang tepat terhadap akses anak Anda ke perangkat game. Gunakan fitur pengaturan waktu dan pembatasan konten yang tersedia pada perangkat atau aplikasi game. Buatlah kebijakan "tidak ada perangkat game di kamar tidur" untuk mendorong anak tidur dengan cukup.
5. Libatkan anak dalam kegiatan keluarga: Sediakan waktu untuk melakukan kegiatan keluarga yang melibatkan interaksi langsung antara anggota keluarga. Ini bisa termasuk bermain game papan, piknik, bersepeda, atau aktivitas lain yang melibatkan semua anggota keluarga. Tujuannya adalah menggeser fokus anak dari game ke interaksi sosial yang sehat.
6. Cari dukungan profesional: Jika kecanduan game anak Anda parah dan sulit diatasi, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional. Konsultasikan dengan psikolog atau terapis yang memiliki pengalaman dalam menangani kecanduan game pada anak. Mereka dapat memberikan saran, strategi, dan pendekatan yang lebih khusus sesuai dengan situasi anak Anda.
Ingatlah bahwa mengatasi kecanduan game pada anak membutuhkan waktu, kesabaran, dan konsistensi. Berikan dukungan emosional kepada anak Anda dan bantu mereka memahami pentingnya menjaga keseimbangan dalam kehidupan mereka.