Mohon tunggu...
Nawang WibiKusuma
Nawang WibiKusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dimensi keterasingan

Panjang umur perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Music

Iksan Skuter Musisi Jawa Timur yang Unik dan Tak Punya Genre

28 April 2021   13:30 Diperbarui: 29 April 2021   12:58 2335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iksan Skuter, seniman musik yang berkarier di jalur Independen, Iksan tidak begitu mempedulikan soal genre musiknya. Iksan tidak pernah menegaskan apa genre musik yang dianutnya. Bagi Iksan, tugas seniman musik adalah membuat karya musik.

Iksan Skuter, lahir di Blora pada 30 Agustus 1981 dengan nama asli Mohammad Iksan. Musisi indie yang berdomisili di Malang, Jawa Timur ini banyak menyuarakan persoalan politik, korupsi, lingkungan dan alam negeri ini.

Topi bergambar bintang satu merah, tak pernah lepas dari musisi satu ini. Begitu juga gitarnya, selalu menemani kala pentas. Dialah Muhammad Iksan, atau dikenal dengan Iksan Skuter.

Salah Satu Kegelisahan pria ini adalah, Semua berawal kala kota tempat tinggalnya, Malang, Jawa Timur, makin rusak. Dia bersama kolega seniman terpanggil menyuarakan. Kala itu, Hutan Kota Malabar, ditanami beton, dengan alasan keindahan kota.

Merekapun membuat album kompilasi “Save Hutan Malabar” dan media alternatif perlawanan “Suar Malabar.” Pehobi kopi ini percaya, lewat lagu dan seni, bisa jadi sarana mengajak berbagai kalangan peduli.

Media alternatif sebagai bentuk perlawanan. Apalagi, suara perlawanan mempertahankan hutan kota, sering dipelintir media lokal di Malang, hingga membuat media sendiri untuk menjaga alam dinilai pilihan tepat. Dia juga mendirikan Institut Musik Jalanan (IMJ) di Depok, Jawa Barat. Ini sekolah non-profit didirikan 2013.


img-20210429-125558-608a4b3b8ede4830fe54f2c4.jpg
img-20210429-125558-608a4b3b8ede4830fe54f2c4.jpg
Iksan Skuter sebagai Musisi, dan juga sebagai Bapak
 
Tak jarang ketika bermusik solo, lirik-lirik Iksan Skuter bermuatan kalimat-kalimat kasar. Ya, untuk musisi itu adalah ungkapan ekspresi mereka. Berganti status menjadi seorang bapak, Iksan Skuter menyadari ada yang perlu ditahan demi masa depan anaknya.

"Ketika punya anak aku makin takut bikin lirik. Aku membayangkan suatu hari anakku akan menjadi lelaki yang besar, dewasa punya teman dan ditanya temannya. 'Bapakmu kerja apa? Iksan Skuter yang liriknya anj***-anj*** itu, ya?" ceritanya.

"Nanti anakku malu. Aku harus tetap menyampaikan apa yang perlu disampaikan dengan rasa yang lain. Dulunya sikat ae, Bro," jelas musisi asal Malang tersebut.


Sebagai seorang bapak terhadap anaknya, Iksan Skuter tak berbicara banyak soal bagaimana menyelamatkan dunia. Dia ingin bagaimana anaknya kelak bisa merasakan apa yang pernah dia rasakan semasa kecil.

"Aku punya satu harapan. Aku ingin anakku merasakan apa yang aku rasakan ketika aku masih kecil. Main lumpur, dia harus meraska main di sawah. Ada kegelisahan sawah masih enggak ada, aku pingin anakku merasakan main buaya buayaan. Sekarang itu makin enggak ada," kata Iksan Skuter.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun