kata-kata bahkan kata-katamu sendiri kadang berlaku seperti doktrin. sedang doktrin bagaikan kaca jendela, yang darinya kau bisa melihat kebenaran, namun sejatinya kau masih terpisah dari kebenaran itu. menyimpankan kepalamu di meja pelelangan, atau menyajikan pribadimu di etalase pelacuran. sarkasmus, palingkan saja mukamu. ayo! dan akan tetap ada anak kecil yang membusungkan dada dalam mata demi mata. maka adakah yang lebih nikmat daripada berlari ke surga saja seperti mereguk segelas kopi sunyi di gigil pagi..??
R.D. 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H