:hawsu la
"tiga dari lima. tiga dalam lima.
dan malam tanpa lelampu tak ada bedanya dengan siang pemancung."
seperti berlari dari mati. selalu,
berkarib dengan para momen garis mati.
"mengaumlah, hingga aku bisa terbang kencang", pintanya.
"satu dari dua dari lima terhambur maka tiga dalam empat ditambah satu dari dua sementara stagnasi nol dari tiga"
ia masih bergeming. dengan mata pasrah. kehilangan tuhan.
menunggu auman yang memekakkan. yang lebih memekakkan.
R.D. 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!