Mohon tunggu...
Majid Himawan
Majid Himawan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Manusia Bebas

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Andai Perokok "Berpuasa" Satu Tahun!

11 Januari 2018   08:38 Diperbarui: 12 Januari 2018   03:03 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (iStock Photo)

Perusahaan rokok bisa menginvestasikan modal nya untuk usaha lain terlebih dahulu tanpa melakukan PHK, sekali lagi ini adalah masalah kemauan untuk berinovasi, karena dalam prinsip ekonomi inovasi menjadi sangat perlu bagi pemenuhan kebutuhan konsumen.

Sebuah solusi akan tercipta apabila kita menahan arus konsumsi yang begitu 'gila'. Pengalokasian dana konsumsi masyarakat kepada pembangunan tentunya jauh lebih menciptakan manfaat secara maslahat. Bagaiamana kebutuhan pembangunan di luar Jawa yang masih sangat perlu diperhatikan, belum lagi pemenuhan biaya anggaran pendidikan dan kesehatan yang sangat besar. Itu semua dapat tercapai apabila ada kesadaran dari masing-masing individu dalam menahan pola konsumsi tersebut.

Edukasi menjadi kunci dalam keinginan mewujudkan ide tersebut. Banyak orang pesimis dengan apa-apa yang berbau perubahan. Merasa tidak mungkinlah atau sebagai suatu utopis. 

Namun edukasi atau pemahaman secara perlahan akan menjadi awal dari diterimanya gagasan tersebut. Seperti hal nya kampanye tentang bahaya rokok, termasuk melalui fatwa para ulama karena negara Indonesia mayoritas Islam bagaiamana memandang rokok dari segi hukum agama. Tentunya itu akan lebih efektif dan mudah dijalanakan.

Kampanye berpuasa rokok satu tahun juga tidak melulu menekankan pada bahaya rokok secara medis, namun lebih bagaiamana nilai ekonomis berbicara di dalamnya. Bisa jadi, keluarga yang mengkonsumsi rokok apabila berhenti melakukan konsumsi akan keluar dari garis kemiskinan yang ditetapkan negara. Maklum rokok sebagai salah satu instrumen adalah komoditi yang memiliki nilai konsumsi tinggi setelah beras itu sendiri.

Akhirnya tulisan ini kembali pada pengandaian, berandai-andai untuk hal positif, minimal menurut pikiran penulis. Tak ada salahnya berandai-andai untuk kemajuan bangsa. Karena perubahan-perubahan besar berawal dari ide atau gagasan manusia untuk melakukan perubahan itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun