Mohon tunggu...
Nawal Nandita
Nawal Nandita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Semester 2 di IAIN PONOROGO Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Membangun Kepercayaan Diri Siswa melalui Pendekatan Psikologi Positif

2 Desember 2024   23:52 Diperbarui: 3 Desember 2024   04:48 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Membangun Kepercayaan Diri Siswa melalui Pendekatan Psikologi Positif

 

  • Pengertian Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Individu yang percaya diri akan merasa yakin terhadap dirinya sendiri (Hakim, 2005).

Proses terbentuk kepercayaan diri yang pertama adalah terbentuknya kepribadian sesuai dengan tahap perkembangannya, yang kedua pemahaman terhadap kelebihan dan kekurangan dirinya, yang ketiga yaitu melalui pengalamanpengalaman yang telah dilaluinya dan yang terakhir adalah keyakinan dan tekad untuk melakukan suatu usaha agar tujuan hidupnya tercapai (Angelis, 2003). faktor penyebab kurangnya rasa percaya diri ada dua macam yaitu faktor eksternal dan faktor internal (Supriyo, 2008). Aspek kepercayaan diri ada tiga macam, yakni kepercayaan diri tingkah laku, kepercayaan diri emosional dan kepercayaan diri spiritual.

Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri seseorang, faktor pola asuh dan interaksi di usia dini merupakan faktor yang amat mendasar bagi pembentukan rasa percaya diri. Sikap orang tua akan diterima oleh anak sesuai dengan persepsinya pada saat itu. Orang tua yang menunjukkan perhatian, penerimaan, cinta dan kasih sayang serta kelekatan emosional yang tulus dengan anak akan membangkitkan rasa percaya diri pada anak tersebut. Anak dicintai dan dihargai bukan bergantung pada prestasi atau perbuatan baiknya, namun karena eksistensinya. Di kemudian hari, anak tersebut akan tumbuh menjadi individu yang mampu menilai positif dirinya dan mempunyai harapan yang realistis terhadap diri (Fatimah, 2006).

  • Strategi Membantu Siswa Melalui Psikologi Positif

Strategi yang dapat dilakukan pendidik dalam membangun karakter positif pada siswa, antara lain:

Membangun  hubungan  yang  baik  dengan siswa. Pendekatan yang    humanis dan empatik   dari   pendidik   dapat   membantu membangun   hubungan   yang   baik   dengan siswa. Hal ini dapat menciptakan lingkungan   yang  aman  dan nyaman bagi siswa dalam proses belajar-mengajar. Menggunakan pendekatan yang berbeda-beda.  Setiap  siswa  memiliki  gaya belajar  yang  berbeda-beda.  Oleh  karena  itu, pendidik   perlu   menggunakan   pendekatan yang  variatif  dan  sesuai  dengan  kebutuhan siswa  agar  mereka  dapat  memahami  materi dengan   lebih   baik.   Beberapa   pendekatan yang dapat dilakukan antara lain penggunaan   multimedia,   diskusi,   diskusi kelompok,  dan  lain-lain. Mengembangkan kurikulum   yang   berfokus   pada   karakter positif.   Kurikulum   yang   berfokus   pada karakter positif dapat membantu siswa untuk memahami  nilai-nilai  yang  penting dalamkehidupan sehari-hari. Hal ini dapat membantu siswa mengembangkan sikap dan perilaku  yang  positif.  Selain  itu,  kurikulum tersebut juga dapat mengajarkan keterampilan  sosial  dan  emosi  yang  penting bagi perkembangan karakter positif siswa.

Menggunakan media   sosial   secara bijak. Pendekatan     yang     tepat     dalam penggunaan  media  sosial  dapat  membantu siswa  memahami  cara  yang  benar  dalam menggunakan  media  sosial.  Hal  ini  dapat membantu  siswa  menghindari  konten  yang tidak sesuai dan dapat merusak perkembangan    karakter    positif    mereka.

Orang   tua memiliki  peran  penting  dalam  membentuk karakter   positif   siswa.   Oleh   karena   itu, pendidik  perlu  bekerja  sama  dengan  orang tua untuk mendukung perkembangan karakter positif siswa hal ini dapat dilakukan dengan  cara  mengadakan  pertemuan  rutin dengan   orang   tua,   memberikan   informasi tentangperkembangan  siswa,  dan  mengajak orang tua untuk terlibat dalam kegiatan yang positif bersama siswa.

  • Contoh Kegiatan Praktis dalam membangun Kepercayaan Diri
  • Berikut adalah contoh paragraf yang menjelaskan kegiatan praktis untuk membangun kepercayaan diri siswa secara detail:
  • Salah satu kegiatan praktis yang dapat dilakukan untuk membangun kepercayaan diri siswa adalah latihan afirmasi positif, di mana siswa diajak untuk menuliskan atau mengucapkan kalimat positif tentang diri mereka sendiri secara rutin. Dalam kegiatan ini, guru dapat meminta siswa untuk menulis tiga hal baik yang mereka sukai dari diri mereka di buku catatan harian setiap pagi, seperti "Saya pintar dalam menggambar," atau "Saya bisa membantu teman dengan baik." Selain itu, guru juga dapat membimbing siswa untuk membaca afirmasi tersebut dengan lantang di depan kelas agar mereka semakin percaya pada kemampuan mereka. Dengan kegiatan ini, siswa belajar untuk fokus pada kekuatan mereka daripada kelemahan, sehingga membantu membangun persepsi diri yang lebih positif dan mendorong keberanian mereka dalam menghadapi tantangan pembelajaran di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun