Gizi Buruk
Gizi Buruk adalah kondisi kekurangan gizi yang parah disebabkan oleh asupan energi dan protein yang rendah dari makanan secara berkelanjutan dalam jangka waktu yang cukup lama. Kondisi ini ditandai dengan berat badan yang sangat rendah untuk usia tertentu, yaitu berada di bawah -3 Standar Deviasi dari tabel standar WHO-NCHS, atau gejala klinis seperti marasmus dan kwashiorkor.Â
Dari definisinya, dapat disimpulkan bahwa penyebab utama gizi buruk adalah asupan makanan yang sangat kurang dalam hal energi dan protein. Biasanya, kondisi ini juga disertai dengan infeksi yang menyerang tubuh.Â
Dengan kata lain, ketika asupan makanan rendah dan terjadi infeksi, maka akan terjadi gizi buruk. Sebaliknya, kelebihan gizi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas.
Kesehatan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, kesehatan merupakan keadaan yang optimal dari tubuh, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap individu untuk hidup secara produktif secara sosial dan ekonomi.Â
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan adalah kondisi dinamis yang mencakup aspek fisik, mental, dan sosial, dan bukan hanya tentang bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.Â
Kesehatan fisik mengacu pada ketiadaan gangguan klinis, fungsi organ tubuh yang berjalan dengan baik, dan ketiadaan penyakit. Saat ini, gangguan kesehatan sering kali disebabkan oleh masalah gizi yang tidak tepat (malnutrisi). Malnutrisi adalah kondisi patologis yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan zat gizi secara relatif atau absolut dari satu atau lebih nutrisi.
Menurut Hurlock (1978:23), perkembangan anak melibatkan perubahan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Perkembangan dapat dijelaskan sebagai serangkaian perubahan yang progresif, teratur, dan koheren.Â
Istilah "progresif" menunjukkan bahwa perubahan tersebut terarah dan mendorong individu untuk maju, bukan mundur. Sementara "teratur" dan "koheren" menunjukkan adanya hubungan yang jelas antara perubahan yang terjadi dengan perubahan sebelumnya atau yang akan datang.