Mohon tunggu...
Yosean Cahyadijaya
Yosean Cahyadijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penjaga Toko Kelontong

Manusia baik-baik yang terlahir dari rahim seorang puan yang dibuahi oleh tuan yang hebat. Masih berusaha memahami konsep chaos in order yang bekerja di semesta ini, seperti bagaimana keterbatasan manusia yang mengajariku untuk lebih menghargai eksistensi sekecil apapun. Pengalaman hidup sudah cukup mumpuni, mulai dari yang manis, asin, asam, pahit, dan umami.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelatihan Pisang Kepok dan Sosialisasi Digital Marketing: Mendorong Pekerjaan dan Pertumbuhan Ekonomi di Desa

4 Oktober 2023   07:25 Diperbarui: 4 Oktober 2023   07:32 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kelompok 5 KKK UNIS

Dalam upaya mewujudkan tujuan berkelanjutan dalam Sustaindable Development Goals (SDGs), fokus pada pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi di tingkat desa menjadi semakin penting. Desa-desa memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor ekonoi mereka, dan Mahasiswa Kelompok 5 KKK Universitas Islam Syekh Yusuf membawa perubahan nyata melalui program pelatihan pisang kepok dan sosialisasi digital marketing.

Salah satu tujuan utama dalam SDGs adalah mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutaan. Di tengah tantangan global, upaya ini perlu dimulai dari akar, yaitu di desa-desa. Program pelatihan pisang kepok dan sosialisasi digital marketing yang diinisiasi oleh mahasiswa Kelompok 5 KKK Universitas Islam Syekh Yusuf adalah contok konkrit bagaimana pendidikan dan teknologi dapat merangsang pertumbuhan ekonomi di desa.

Pisang kepok, sejenis varietas pisang yang umum ditemukan di desaa, memiliki potensi yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Dalam program ini, mahasiswa Kelompok 5 KKK Universitas Islam Syekh Yusuf berkolaborasi dengan petani lokal unutk memberikan pelatihan tentang budidaya dan pengolahan pisang kepok. Mereka membagikan pengetahuan tentang teknik bercocok tanam yang efektif, pemeliharaan tanaman, serta cara mengolah pisang kepok menjadi berbagai produk olahan yang memiliki nilai tambah.

Mahasiswa Kelompok 5 KKK Universitas Islam Syekh Yusuf yang terlibat dalam program ini, Nurul, menjelaskan, "Kami melihat potensi besar dalam pisang kepok sebagai komoditas lokal yang bernilai ekonomi. Dengan memberikan pelatihan ini, kami berharap bisa membantu petaani mendiversifikasi pendapatan mereka."

Di era digital saat ini, kehadiran online dapat memainkan peran penting dalam mengembangkan bisnis. Mahasiswa KKK Kelompok 5 Universitas Islam Syekh Yusuf juga memberikan pelatihan tentang digital marketing kepada para petani dan pengusaha lokal. Mereka mengenalkan konsep penjualan online, promosi melalui media sosial, dan strategi pemasaran digital lainnya.

Melalui program pelatihan pisang kepok dan sosialisasi digital marketing, mahasiswa Kelompok 5 KKK Universitas Islam Syekh Yusuf telah menghubungkan potensi lokal dengan peluang global. Mereka membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi desa secara berkelanjutan dan memanfaatkan teknologi modern.

Inisiatif semacam ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan, teknologi, dan kerja sama komunitas dapat mengubah wajah ekonomi lokal dengan mengembangkan potensi-potensi yang ada, desa-desa memiliki peluang unutk tumbuh dan berkembang, menciptakan masa depan yang lebih cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun