Mohon tunggu...
Navita Astuti
Navita Astuti Mohon Tunggu... -

Seorang ibu rumah tangga dan penulis. Berminat pada masalah-masalah sosial kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Golongan Darah dan Selera Terhadap Makanan Tertentu

23 Februari 2012   22:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:15 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Dalam memasak, selera seseorang bermain di dalamnya. Ada orang yang suka masakannya asin, yang lain lebih suka manis. Ada orang yang suka masakannya gurih dan bersantan, yang lain menyukai masakan yang segar atau cukup dikukus atau direbus saja. Bagaimana dengan selera anda?

Beberapa orang percaya, bahwa selera makanan berkorelasi dengan golongan darah. Percaya atau tidak, saya menemukan kemiripan selera antara saya, adik bungsu saya dan mama yang sama-sama bergolongan darah O. Kami yang bergolongan darah O, suka sekali makan jenis masakan yang gurih, berdaging. Sementara anak sulung saya memiliki kemiripan selera dengan suami saya yang sama-sama bergolongan darah A. Mereka justru tidak terlalu suka masakan dengan bumbu yang tajam, tidak suka masakan yang terlalu asin atau terlalu manis.

Nah, apa yang terjadi bila selera si pemasak dengan si pemakan berbenturan? Jadilah nasib si pemasak yang harus memakan sendiri masakannya. Hiks…! Contoh yang paling dekat, ya saya sendiri. Saya berkomitmen memasakkan sendiri makanan untuk anak sulung saya. Daripada beli atau jajan, selain boros di uang, juga makanan yang dijual juga belum tentu ‘aman’ dari segi kebersihan maupun kandungan penyedapnya.

Dulu, saya pikir apa yang saya sukai, pasti disukai juga oleh anak saya. Saya juga suka mencoba berbagai menu masakan, dan mencobanya pada anak saya. Terutama menu-menu baru, yang mengandung keju atau santan. Saya merasa yakin, anak saya akan menyukai makanan tersebut. Karena saya juga suka rasanya. Ternyata anggapan saya salah! Beberapa kali saya memasak, kok anak saya nggak mau makan ya? Sudah capek-capek memikirkan menu dan menghabiskan waktu di dapur untuk memasak, anak saya emoh memakannya. Kecewaaaa.. banget. Selidik punya selidik, masakan saya terlalu gurih untuk lidah anak sulung saya.

Suatu hari, saya capek mencoba menu-menu yang aneh bin ajaib. Saya hanya merebus kacang panjang dan wortel untuk hidangan sayurnya. Eh, anak saya malah lahap memakannya! Bahkan potongan timun segar dan tomat segar sudah cukup sebagai pelengkap sayur di piringnya. Tentu hidangan dengan protein hewani seperti ayam dan ikan tidak ketinggalan. Akhirnya, saya mencoba mengikuti selera lidah anak saya. Dalam masakan untuknya, saya tidak terlalu banyak menuang garam atau bumbu-bumbu. Syukurlah, dia menyukainya! Jadi, mungkin ada benarnya juga ya, golongan darah menentukan selera makan seseorang. Hahaha…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun