Upaya pemerintah dalam mengawal penanganan kasus Covid-19 terus dilakukan, kampanye agar menjaga jarak dan kesehatan selalu menghiasi diberbagai media, dan kalangan UMKM pun turut merasakan dampaknya di sektor perekonomian.
Di Tengah pandemi covid 19 di Indonesia, pemerintah tidak henti - hentinya untuk terus menyuarakan protokol kesehatan agar masyarakat terhindar dan terlindungi dengan aman. Pemerintah juga Tengah berupaya melakukan segala sesuatunya dengan seimbang. kesehatan Memang menjadi prioritas utama Namun bukan berarti mengorbankan sektor perekonomian, Walau Situasi pandemi masih belum berakhir sektor perekonomian tetap harus berjalan.
Pemerintah menyikapi tantangan besar ini dengan serius dan terencana dengan matang, berbagai langkah dirumuskan untuk mencari solusi penyelesaian, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan usaha kecil dan menengah bekerjasama dengan beberapa lembaga lainnya seperti HIMBARA, demi tercapainya tujuan yang telah terancang dalam program-program pemulihan ekonomi nasional selama pandemi Covid-19 ini.
Hanung harimba rachman (deputi bidang pembiayaan kementerian koperasi dan UKM) :
"Pandemi ini memberikan dampak yang luar biasa kepada UMKM, berdasarkan survei yang dilakukan oleh ADB 50% dari UMKM di Indonesia itu menghentikan kegiatan usahanya, 60% mengurangi jumlah tenaga kerjanya, dari data call center kami juga menunjukkan bahwa 83% dari UMKM yang mengadukan persoalan kepada kami menyatakan bahwa mengalami kesulitan dalam berproduksi, jadi dari progres dari bantuan presiden ini sejak dilaunching tanggal 24 Agustus hingga saat ini, Alhamdulillah sudah target pertama yaitu sekitar 9,1 juta itu sudah terpenuhi semuanya jadi hampir 100% dari target itu terpenuhi"
Pelaku UMKM menjadi salah satu prioritas dari upaya pemerintah sebagai langkah pemulihan sektor perekonomian. Jadi bantuan Presiden untuk usaha diberikan kepada seluruh usaha mikro di Indonesia, UMKM diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan presiden ini karena sangat strategis dalam menciptakan lapangan kerja maupun dalam penciptaan PDB. UMKM ini menciptakan lapangan kerja bagi tugas 97% pekerja di Indonesia dengan demikian jika kita bisa membantu UMKM ini selamat dari kondisi Covid-19 maka kita akan menyelesaikan dua persoalan. Persoalan ekonomi sekaligus juga persoalan sosial, Â jadi UMKM yang skalanya mikro belum tersentuh program-program pemerintah yang lainnya seperti kur khususnya.
Demi menjaga perputaran Ekonomi Mikro yang terdampak, pemerintah telah memberikan stimulus bagi mereka yang telah memenuhi syarat melalui program BanPres produktif untuk usaha mikro. "Alur untuk mendapatkan bantuan ini sudah kita desain sesederhana mungkin agar UMKM ini bisa mendapatkan dana terdata dalam situasi dan mengikuti protokol Covid-19, jadi UMKM tersebut tidak perlu mendaftar tetapi mereka cukup mengontak ke dinas atau Koperasi untuk Agar koperasi atau dinas mengusulkan kepada kementerian kita" Hanung harimba rachman.
persyaratannya sangat sederhana : yang pertama Ia memiliki usaha skala mikro, kemudian memiliki NIK yang dibuktikan dengan KTP, kemudian tidak sedang memiliki pinjaman di perbankan atau kur, dan juga bukan anggota ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN atau BUMD.
Dengan bantuan presiden ini Pemerintah berharap agar pelaku UMKM yang terdampak Covid-19 dapat kembali menjalankan produktivitasnya ditengah pandemi yang masih melanda, pemerintah mengharapkan bahwa dana banpres ini bisa digunakan untuk melanjutkan kegiatan usahanya dimasa Covid-19 ini.
"Bekerja bersama adalah kunci memerangi Covid-19, bersama kita memakai masker, bersama kita menjaga jarak, bersama kita mencuci tangan. Membangun kembali Indonesia yang lebih sehat, membangun kembali Indonesia yang lebih kuat, Pemerintah bergerak, masyarakat sehat, denyut perekonomian menggeliat, bangsa kuat. Mari saling bersinergi memulihkan kembali Indonesia, kesehatan pulih ekonomi bangkit." Airlangga Hartanto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia).
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya