Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik
Penulis: Nuning Pudyastuti, S.Pd
Mahasiswa PPG Dalam Jabatan 2024 Universitas Indraprasta PGRI
=====================================================================================================
Rendahnya literasi numerasi peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kurangnya kesadaran dalam diri peserta didik untuk membaca materi pembelajaran. Peserta didik cenderung lebih tertarik menggunakan alat belajarnya untuk bermain games. Hasil literasi numerasi merupakan salah satu faktor yang menentukan proses belajar. Kriteria keberhasilan literasi numerasi peserta didik diukur dari seberapa baik peserta didik memahami dan menggunakan konsep numerasi dalam pemecahan masalah sehari - hari. Berdasarkan hal tersebut, perlu diupayakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika.
Pendekatan Problem Based Learning menjadi model pembelajaran yang dianggap efektif untuk meningkatkan literasi numerasi peserta didik (Ambarwati & Kurniasih, 2021). Menurut Anugrah & Sarnawiah (2023) model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, menganalisis masalah, dan mengembangkan solusi melalui kerja tim dan pengalaman langsung. Adapun sintaks PBL sebagai berikut : (1) orientasi peserta didik kepada masalah,
(2) mengorganisir peserta didik untuk belajar, (3) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Tista, 2017). Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Kristen Saint John. Tantangan yang dihadapi dalam mencapai tujuan ini yaitu sulit menentukan masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik dan memerlukan waktu yang lama dalam memecahkan masalah (Tista, 2017). Upaya mitigasi yang dilakukan yaitu memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan pengalaman sehari -- hari dan membatasi materi yang disampaikan.
Strategi pembelajaran yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran adalah menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dengan menggunakan media keynote, video, E-LKPD, dan phet simulation. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas dan diikuti oleh 25 peserta didik. Guru menyusun skenario pembelajaran yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki sehingga peserta didik berpikir kritis dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran guru memberikan permasalahan kontekstual untuk memotivasi peserta didik. Melalui kelompok peserta didik berdiskusi menyelesaikan permasalahan dan guru mendampingi dan memotivasi peserta didik selama proses pembelajaran. Dari hasil diskusi peserta didik mempresentasikan hasilnya dan peserta didik lain menanggapinya. Instrumen pembelajaran yang digunakan adalah lembar observasi penilaian sikap, lembar survey peserta didik dan angket untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dan metode yang diterapkan. Pada akhir proses pembelajaran, guru memberikan penilaian tertulis dalam bentuk pilihan ganda untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap konsep yang telah dipelajari. Seluruh instrumen penilaian tersebut dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran melalui google form dan peserta didik langsung mengisinya melalui alat belajar masing - masing. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan metode deskripsi kuantitatif .
Â
Melalui strategi pembelajaran yang diterapkan, peserta didik merasa senang dengan pembelajaran Problem Based Learning dengan phet simulasi karena mereka menjadi lebih aktif dalam diskusi dan mensimulasikan percobaan. Mereka juga merasa bahwa pembelajaran menjadi lebih kontekstual. Hasil yang diperoleh, skor rata - rata peserta didik 97 dengan presentase 92 % termasuk dalam kategori tuntas dan 8 % dalam kategori belum tuntas dilihat dari hasil analisis penilaian pengetahuan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan literasi numerasi peserta didik.
Daftar Pustaka
Ambarwati, D., & Kurniasih, M. D. (2021). Pengaruh Problem Based Learning berbantuan media Youtube terhadap kemampuan literasi numerasi siswa. Jurnal cendekia: jurnal Pendidikan matematika, 5(3), 2857-2868.
Rian, A. R. A. (2023). Peningkatan Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik Melalui Penerapan Model Problem-Based Learning di Kelas X MIPA 6 SMAN 2 Soppeng. JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN, 5(2), 673-679.
Tista, D. P. R. (2017). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn PADA SISWA KELAS
XI, SMKN 1 SUKAWATI GIANYAR. Journal of Education Technology, 1(3), 218-223.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI