INQUIRY LEARNING DALAM PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN LITERASI DAN NUMERASI DI SMA WASKITO TANGERANG SELATAN
Erat hubungannya dengan Pendidikan adalah Pembelajaran, yaitu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar. Salah satu contohnya adalah pembelajaran di SMA Waskito Tangerang Selatan. Di tahun pelajaran 2023/2024 ini SMA Waskito telah menggunakan Kurikulum Merdeka. Kurikulum yang mengarah kepada model pembelajaran abad 21 yang menghendaki segala aktivitas berbasis pada pengetahuan, keterampilan berpikir kritis, kreatif, kemampuan kolaboratif, metakognitif, kemampuan komunikasi, menguasai teknologi informasi, menjadi pebelajar sepanjang hayat, yang berlandaskan pada kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual yang baik (SANTYASA, 2018). Pada pembelajaran Fisika kelas X di SMA Waskito dapat dikatakan bahwa literasi dan numerasi masih kurang. Kemampuan siswa dalam analisis data numerik tabel dan grafik masih rendah, didukung minat baca yang kurang. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang monoton, media pembelajaran kurang menarik, dan belum melatihkan keterampilan proses sains seperti jarang melibatkan aktifitas siswa langsung dengan objek pembelajaran. Model pembelajaran yang sejalan dengan kebutuhan mengakomodasi tumbuh kembang keterampilan dan inovatif adalah problem-based learning. Dalam pelaksanaannya PBL dapat ditambahkan dengan model Inquiry Learning serta pendekatan TPACK dan STEAM. Harapannya adalah pembelajaran menyenangkan dan nyata/kontekstual. Dengan ini, penulis merencanakan untuk diterapkan di SMA Waskito Tangerang Selatan guna menguatkan kemampuan literasi dan numerasi pada mata pelajaran Fisika kelas X supaya mencapai hasil belajar yang maksimal.
Tantangan saat mengimplementasikan pembelajaran inovatif dan bermakna diantaranya sarana dan prasarana, waktu, dan juga kondisi siswa. Jumlah Alat dan bahan di Laboraturium tidak sebanding dengan jumlah siswa. Penyediaan internet tidak mencakup semua ruang menghambat pembelajaran yang memerlukan akses internet seperti memutar video simulasi dan mengisi link. Kondisi siswa yang terbiasa dengan ceramah dan bergantung dari guru sulit untuk berinteraksi dengan pembelajaran inovatif yang interaktif.
Aksi yang dilakukan adalah menerapkan Inquiry Learning dalam Problem Based Learning dengan pendekatan TPACK dan STEAM. Tujuannya adalah siswa mampu menggunakan Neraca dan Timbangan untuk mengukur massa suatu benda, siswa mampu menentukan hasil pengukuran serta siswa mampu mengolah data dan menyajikan data hasil pengukuran ke dalam tabel dan grafik. Aksi ini berlangsung pada 14 November 2023 di kelas X-5 SMA Waskito Tangerang Selatan pukul 10.40 hingga 12.00 WIB. Menggunakan sarana dan prasarana yang menunjang diantaranya Power Point yang menarik, wifi portable, Neraca dan Timbangan, buah yaitu Salak,Tomat,Jeruk dan Timun, LKPD, dan lembar refleksi berlangsung kondusif dan menunjukkan peningkatan minat belajar dalam literasi dan numerasi. Siswa bersemangat menyimak PPT dan bersungguh-sungguh melakukan pengukuran massa dengan Neraca dan Timbangan sampai terbukti mampu memecahkan permasalahan yang dimunculkan dalam PBL. Selama pembelajaran berlangsung penulis melakukan penilaian formatif untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam keterampilan sains. Hasilnya sangat signifikan, bisa dikatakan Inquiry Learning dalam PBL dengan TPACK dan STEAM mampu menguatkan literasi dan numerasi.
Manfaat yang penulis dapatkan adalah lebih mudah dan lebih ringan dalam mengkondisikan kelas, menyampaikan materi, membuat penilaian dan membuat evaluasi. Selain itu, menambah pengetahuan dan pemahaman dalam pembelajaran, dimana pembelajaran itu hendaknya berubah dinamis sesuai perkembangan jaman yang lebih mengakomodir kebutuhan siswa. Manfaat yang didapatkan siswa adalah ilmu pengetahuan yang nyata/riil dari kegiatan yang dilakukan siswa dengan alat peraga langsung. Pembelajaran Inovatif Inquiry Learning dalam Problem Based Learning dengan Pendekatan TPACK dan STEAM pada materi Pengukuran Massa dengan Neraca dan Timbangan di SMA Waskito Tangerang Selatan mampu menjadi solusi untuk penguatan literasi dan numerasi. Penulis berharap pembelajaran di Indonesia berjalan secara dinamis bersifat Student Center sesuai tuntutan abad 21. Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusuanan tulisan ini. Oleh sebab itu penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi keberhasilan penulis di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
ARIANTI, Wiji, et al. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik untuk Menguatkan Literasi Numerasi Materi Bumi dan Tata Surya. In: Prosiding SEMDIKJAR (Seminar Nasional Pendidikan dan Pembelajaran). 2023. p. 33-40.
RIAN, Akhsan Rian Anugrah, et al. Peningkatan Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik Melalui Penerapan Model Problem-Based Learning di Kelas X MIPA 6 SMAN 2 Soppeng. JURNAL PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN, 2023, 5.2: 673-679.
SANTYASA, I. Wayan. Student centered learning: Alternatif pembelajaran inovatif abad 21 untuk menyiapkan guru profesional. In: Quantum: Seminar Nasional Fisika, dan Pendidikan Fisika. 2018.
Penulis Dinni Epri Anggraeni
201699552838@guruku.id