Mohon tunggu...
NAVIA FATHONA
NAVIA FATHONA Mohon Tunggu... -

menulislah dari sekarang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bedah Buku: Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah

7 April 2015   22:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:24 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BEDAH BUKU

“ MENGUBAH MIMPI BURUK MENJADI MIMPI INDAH “

I.BIBLIOGRAFI BUKU

Nama Penulis : Tarjum

Judul Buku : Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah

Penerbit : Elex Media Komputindo

Jumlah Halaman : 204

Kota Penerbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2011

Pemateri : Navia Fathona H.

II.DESKRIPSI PENULIS

Penulis buku ini bernama Tarjum, Ia adalah anak dari seorang petani dan tinggal di sebuah desa kecil yaitu Subang, Jawa Barat, ia seorang penderita bipolar disorder sejak kecil. Ia hanya bisa menangis ketika penyakitnya ini datang dan hanya pada sang ayah ia dapat bercerita dan berbagi kesakitannya. Ia termasuk siswa yang pintar tetapi sangat pemalu, sangat rendah diri yang mengakibatkan dia kurang bergaul dengan teman-temannya.Ia hobi membaca buku, ketika teman-temannya bermain, dia hanya membaca buku, dan sepulang sekolah ia membantu kedua orangtuanya di kebun dan menggembala kambing, waktunya hanya dihabiskan untuk bekerja dan belajar,nsedikit waktunya untuk bermain dan bersosialisasi dengan masyarakat luas. Tarjum hanya seorang lulusan SMA tapi memiliki pengetahuan yang sangat baik dalam psikologi, dia belajar psikologi dan belajar tentang penyakitnya secara autodidak tanpa melalui sekolah formal, ia hanya membaca majalah, koran, dll yang berhubungan dengan psikologi. Ia menyembuhkan penyakitnya sendiri tanpa bantuan psikolog, psikiater ataupun meminum anti depresan,

III.HAL-HAL PENTING

Buku ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa psikologi yang sedang mempelajari tentang “ four level analysis of psychologi “. Karena sangat lengkap dan memenuhi segala bidang anlisis.

IV.SUMBER MATERI PENULIS

Sumber materi isi buku ini adalah terinspirasi dari pengalaman seseorang yang menderita salah satu gangguan kejiwaan yang disebut dengan gangguan bipolar, ia mengobati penyakitnya sendiri tanpa melalui perantara psikolog, psikiater, atau meminum anti-depresan. Isi buku ini selain dari pengalaman sudah dilengkapi dengan refrensi dari buku-buku psikologi dan pendapat para ahli dalam psikologi.

V.JENIS BUKU :

“ Autobiografi adalah tulisan tentang biodata data diri seseorang, dimana tulisan tersebut dibuat sendiri oleh orang yang bersangkutan “

Buku ini ditujukan kepada :

·Mahasiswa atau sarjana psikologi dalam mempelajari bipolar disorder

·Masyarakat awam agar mampu menyelesaiakn masalahnya sendiri tanpa harus selalu menggantungkan diri pada orang lain.

VI.TUJUAN

·Agar bisa membantu orang-orang yang memiliki masalah kejiwaan sama seperti penulis.

·Menjadi inspirasi

VII.FOKUS TULISAN

·Apa penyebab

·Bagaimana gejala

·Solusi penanggulangannya

VIII.GAMBARAN SECARA UMUM

Tampilan : cover menarik dengan gambar 2 topeng tersenyum dan merasa tertekan yang sering digunakan sebagai analogi kelainan bipolar.

Bahasa : membaca buku ini terasa ringan dan mudah dimengerti, tapi penggunaan kata-kata saya dan aku yang tidak teratur.

Isi : inovativ, buku ini dilengkapi dengan contoh-contoh yang bisa lebih mempermudah pemahaman pembaca

IX.STRUKTUR BUKU

·PENGANTAR AHLI

·DAFTAR ISI

·UCAPAN TERIMA KASIH

·PENGANTAR PENULIS

·PENDAHULUAN

·10 BAGIAN ISI

X.PEMBAHASAN SESUAI BAGIAN

BAGIAN 1 ( Rendah Diri )

ØKesedihan seorang anak desa

Disini penulis menceritakan pengalamannya sehari-hari dalam menggembala domba sehabis pulang sekolah dengan tetap membawa buku untuk dibaca dan sebuah radio yang digunakan untuk mendengarkan musik dangdut kesukaannya. Di bagian ini si penulis mulai merasakan bipolar sangat mengganggu dan menyakitinya, ketika penyakitnya kambuh dia hanya bisa menangis, dia tidak menceritakan penyakitnya pada sahabat, teman bahkan orangtuanya sendiri. Dia tidak memahami apa yang sedang ia alami, apa penyebabnya, cara mengatasinya dan apa yang harus ia lakukan.

ØCurhat di gubuk sawah

Menceritakan dan mengingat masa lalu bersama sang ayah,

Salah satu penyebab penyakitnya adalah faktor keturunan karena sang ayah dulu pernah seperti dia, sang ayah menjadi tempat tarjum bercerita, dan berkeluuh kesah tentang penyakitnya , sang ayah sudah sebagai penasihat, motivator, sekaligus sahabat yang memahaminya.

Ayah : bijkasana, disiplin, tegas, kesabaran, perhatian, penuh kasih sayang, menasehati ( ayah yg idealis menurut penulis)

ØMasa kecilku

-Sering sakit2an, fisikku cukup baik, tapi aku sering membanding-bandingkan penampilan fisikku dengan orang lain dan merasa orang lain lebih baik. Karena sering membanding bandingkan diriku dengan orang lain maka muncul sifat rendah diri, tidak bersyukur dengan diri sendiri, selalu melihat kelemahan dan kekurangannya.

ØMemasuki lingkungan baru

Selalu merasa rendah diri à kemampuan berinteraksi dan beradaptasi kurang memadai (pendiam dan pemalu) à semakin merasa rendah diri

Selalu merasa lebih buruk, lebih lemah, lebih jelek

Tidak mau disuruh berbicara dan bernyanyi di depan kelas, rikuh bila bertemu dgn guru.

TAPI AKU BERPRETASI, SELALU JUARA SATU

Guru guru mempercayainya mengurus organisasi sekolah, menjadi ketua kelas, pemimpin regu pramuka, pemandu senam, panitia acara. Tapi tidak menjadikanku lebih percaya diri, aku tidak bangga dgn jabatan itu, selalu merasa terbebani, aku tidak bangga dengan diri sendiri, orng selalu lebih baik, tidak pernah akrab dengan guru membuatku tambah RENDAH DIRI.

ØRasa rendah diri dan aktivitasku

Rendah diri à mempengaruhi sifat dan perilaku

Dia hobi menggambar temannya juga, kemampuan mereka sama. Tapi gambar temannya tu lebih berani, garisnya tebal, PD sedgkan gambrnya garis2 tipis, samar, dia berusaha mengikuti gambar temannya dan mengikuti bentuk tulisan temannya karena dia menganggap temannya it lebih baik, tp sebenrnya dia tdk rela mengikutinya. Dia tidak mempunyai kekuatan untuk menunjukakan ciri khas dan jati dirinya. INTINYA KURANG PERCAYA DIRI MEMPENGARUHI CARA PANDANG, SIKAP DAN TINDAKANNYA DI SEGALA BIDANG.

“ SELALU MERASA ORANG ITU LEBIH BAIK “

ØBAGIAN 2( Masa Transisi Yang Penuh Tekanan )

ØMasuk SMP

ØRutinitas dirumah dan disekolah

ØKekecewaan mendalam menjadi pemicu gangguan kejiwaan

ØDari sinilah derita itu dimulai

ØRasa sedih yang berlebihan

ØKesulitan berbicara

ØKeyakinan2 aneh

ØDomba dan ubi

ØSebutir durian yang jatuh

ØHari kiamat akan segera tiba

ØJilatan anjing yang menakutkan’

ØAnjing menjilat cucianku

ØRumput dijilat anjing

ØRasa takut paling menakutkan

ØAku belum memahami apa yang sebenranya terjadi

ØAyah mendengar tangisanku

ØAnak kampung yang pendiam dan pemalu

ØSulitnya akrab denga pemrempuan

ØKemampuan berinteraksi kurang berkembang

ØBingung dan malu di kantor BRI

ØPerpisahan

ØMinder di pesantren kilat

ØBAGIAN 3 ( Lingkungan baru yang memberi harapan sekaligus kecemasan )

ØAku masuk SMA

ØSegumpal kekhawatiran

ØGejala aneh yang membuatku bingung

ØKondisis jiwa semakin memburuk

ØSiswa bodoh yg pemalas dan suka menyontek

ØAktivitas sepulang sekolah

ØAyah adalah teman dan sahabatku

ØSalah satu kutub suasana hati

ØMendaki tebing terjal

ØBAGIAN 4 ( rekaman suara hati di buku harian )

ØBAGIAN 5 ( Bangkit dari keterpurukan )

ØMeraih kesembuhan

ØAktif dalam olah raga

ØOlah raga yang kusukai

ØGagal melanjutkan ke PTN

ØAktifitas OR membangun fisik dan mental

ØKekagumankuerapi spiritual

ØKepercayaan diri dan sukses sosial

ØSepenggal kisah asmara

ØPelajaran dan pemahaman dari pengalaman

ØMenggali informasi dan pengetahuan

ØEfek psikologis audio visual

ØPuasa dan penyembuhan derita jiwa

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun