BEDAH BUKU
“ MENGUBAH MIMPI BURUK MENJADI MIMPI INDAH “
I.BIBLIOGRAFI BUKU
Nama Penulis : Tarjum
Judul Buku : Mengubah Mimpi Buruk Menjadi Mimpi Indah
Penerbit : Elex Media Komputindo
Jumlah Halaman : 204
Kota Penerbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2011
Pemateri : Navia Fathona H.
II.DESKRIPSI PENULIS
Penulis buku ini bernama Tarjum, Ia adalah anak dari seorang petani dan tinggal di sebuah desa kecil yaitu Subang, Jawa Barat, ia seorang penderita bipolar disorder sejak kecil. Ia hanya bisa menangis ketika penyakitnya ini datang dan hanya pada sang ayah ia dapat bercerita dan berbagi kesakitannya. Ia termasuk siswa yang pintar tetapi sangat pemalu, sangat rendah diri yang mengakibatkan dia kurang bergaul dengan teman-temannya.Ia hobi membaca buku, ketika teman-temannya bermain, dia hanya membaca buku, dan sepulang sekolah ia membantu kedua orangtuanya di kebun dan menggembala kambing, waktunya hanya dihabiskan untuk bekerja dan belajar,nsedikit waktunya untuk bermain dan bersosialisasi dengan masyarakat luas. Tarjum hanya seorang lulusan SMA tapi memiliki pengetahuan yang sangat baik dalam psikologi, dia belajar psikologi dan belajar tentang penyakitnya secara autodidak tanpa melalui sekolah formal, ia hanya membaca majalah, koran, dll yang berhubungan dengan psikologi. Ia menyembuhkan penyakitnya sendiri tanpa bantuan psikolog, psikiater ataupun meminum anti depresan,
III.HAL-HAL PENTING
Buku ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa psikologi yang sedang mempelajari tentang “ four level analysis of psychologi “. Karena sangat lengkap dan memenuhi segala bidang anlisis.
IV.SUMBER MATERI PENULIS
Sumber materi isi buku ini adalah terinspirasi dari pengalaman seseorang yang menderita salah satu gangguan kejiwaan yang disebut dengan gangguan bipolar, ia mengobati penyakitnya sendiri tanpa melalui perantara psikolog, psikiater, atau meminum anti-depresan. Isi buku ini selain dari pengalaman sudah dilengkapi dengan refrensi dari buku-buku psikologi dan pendapat para ahli dalam psikologi.
V.JENIS BUKU :
“ Autobiografi adalah tulisan tentang biodata data diri seseorang, dimana tulisan tersebut dibuat sendiri oleh orang yang bersangkutan “
Buku ini ditujukan kepada :
·Mahasiswa atau sarjana psikologi dalam mempelajari bipolar disorder
·Masyarakat awam agar mampu menyelesaiakn masalahnya sendiri tanpa harus selalu menggantungkan diri pada orang lain.
VI.TUJUAN
·Agar bisa membantu orang-orang yang memiliki masalah kejiwaan sama seperti penulis.
·Menjadi inspirasi
VII.FOKUS TULISAN
·Apa penyebab
·Bagaimana gejala
·Solusi penanggulangannya
VIII.GAMBARAN SECARA UMUM
Tampilan : cover menarik dengan gambar 2 topeng tersenyum dan merasa tertekan yang sering digunakan sebagai analogi kelainan bipolar.
Bahasa : membaca buku ini terasa ringan dan mudah dimengerti, tapi penggunaan kata-kata saya dan aku yang tidak teratur.
Isi : inovativ, buku ini dilengkapi dengan contoh-contoh yang bisa lebih mempermudah pemahaman pembaca
IX.STRUKTUR BUKU
·PENGANTAR AHLI
·DAFTAR ISI
·UCAPAN TERIMA KASIH
·PENGANTAR PENULIS
·PENDAHULUAN
·10 BAGIAN ISI
X.PEMBAHASAN SESUAI BAGIAN
BAGIAN 1 ( Rendah Diri )
ØKesedihan seorang anak desa
Disini penulis menceritakan pengalamannya sehari-hari dalam menggembala domba sehabis pulang sekolah dengan tetap membawa buku untuk dibaca dan sebuah radio yang digunakan untuk mendengarkan musik dangdut kesukaannya. Di bagian ini si penulis mulai merasakan bipolar sangat mengganggu dan menyakitinya, ketika penyakitnya kambuh dia hanya bisa menangis, dia tidak menceritakan penyakitnya pada sahabat, teman bahkan orangtuanya sendiri. Dia tidak memahami apa yang sedang ia alami, apa penyebabnya, cara mengatasinya dan apa yang harus ia lakukan.
ØCurhat di gubuk sawah
Menceritakan dan mengingat masa lalu bersama sang ayah,
Salah satu penyebab penyakitnya adalah faktor keturunan karena sang ayah dulu pernah seperti dia, sang ayah menjadi tempat tarjum bercerita, dan berkeluuh kesah tentang penyakitnya , sang ayah sudah sebagai penasihat, motivator, sekaligus sahabat yang memahaminya.
Ayah : bijkasana, disiplin, tegas, kesabaran, perhatian, penuh kasih sayang, menasehati ( ayah yg idealis menurut penulis)
ØMasa kecilku
-Sering sakit2an, fisikku cukup baik, tapi aku sering membanding-bandingkan penampilan fisikku dengan orang lain dan merasa orang lain lebih baik. Karena sering membanding bandingkan diriku dengan orang lain maka muncul sifat rendah diri, tidak bersyukur dengan diri sendiri, selalu melihat kelemahan dan kekurangannya.
ØMemasuki lingkungan baru
Selalu merasa rendah diri à kemampuan berinteraksi dan beradaptasi kurang memadai (pendiam dan pemalu) à semakin merasa rendah diri
Selalu merasa lebih buruk, lebih lemah, lebih jelek
Tidak mau disuruh berbicara dan bernyanyi di depan kelas, rikuh bila bertemu dgn guru.
TAPI AKU BERPRETASI, SELALU JUARA SATU
Guru guru mempercayainya mengurus organisasi sekolah, menjadi ketua kelas, pemimpin regu pramuka, pemandu senam, panitia acara. Tapi tidak menjadikanku lebih percaya diri, aku tidak bangga dgn jabatan itu, selalu merasa terbebani, aku tidak bangga dengan diri sendiri, orng selalu lebih baik, tidak pernah akrab dengan guru membuatku tambah RENDAH DIRI.
ØRasa rendah diri dan aktivitasku
Rendah diri à mempengaruhi sifat dan perilaku
Dia hobi menggambar temannya juga, kemampuan mereka sama. Tapi gambar temannya tu lebih berani, garisnya tebal, PD sedgkan gambrnya garis2 tipis, samar, dia berusaha mengikuti gambar temannya dan mengikuti bentuk tulisan temannya karena dia menganggap temannya it lebih baik, tp sebenrnya dia tdk rela mengikutinya. Dia tidak mempunyai kekuatan untuk menunjukakan ciri khas dan jati dirinya. INTINYA KURANG PERCAYA DIRI MEMPENGARUHI CARA PANDANG, SIKAP DAN TINDAKANNYA DI SEGALA BIDANG.
“ SELALU MERASA ORANG ITU LEBIH BAIK “
ØBAGIAN 2( Masa Transisi Yang Penuh Tekanan )
ØMasuk SMP
ØRutinitas dirumah dan disekolah
ØKekecewaan mendalam menjadi pemicu gangguan kejiwaan
ØDari sinilah derita itu dimulai
ØRasa sedih yang berlebihan
ØKesulitan berbicara
ØKeyakinan2 aneh
ØDomba dan ubi
ØSebutir durian yang jatuh
ØHari kiamat akan segera tiba
ØJilatan anjing yang menakutkan’
ØAnjing menjilat cucianku
ØRumput dijilat anjing
ØRasa takut paling menakutkan
ØAku belum memahami apa yang sebenranya terjadi
ØAyah mendengar tangisanku
ØAnak kampung yang pendiam dan pemalu
ØSulitnya akrab denga pemrempuan
ØKemampuan berinteraksi kurang berkembang
ØBingung dan malu di kantor BRI
ØPerpisahan
ØMinder di pesantren kilat
ØBAGIAN 3 ( Lingkungan baru yang memberi harapan sekaligus kecemasan )
ØAku masuk SMA
ØSegumpal kekhawatiran
ØGejala aneh yang membuatku bingung
ØKondisis jiwa semakin memburuk
ØSiswa bodoh yg pemalas dan suka menyontek
ØAktivitas sepulang sekolah
ØAyah adalah teman dan sahabatku
ØSalah satu kutub suasana hati
ØMendaki tebing terjal
ØBAGIAN 4 ( rekaman suara hati di buku harian )
ØBAGIAN 5 ( Bangkit dari keterpurukan )
ØMeraih kesembuhan
ØAktif dalam olah raga
ØOlah raga yang kusukai
ØGagal melanjutkan ke PTN
ØAktifitas OR membangun fisik dan mental
ØKekagumankuerapi spiritual
ØKepercayaan diri dan sukses sosial
ØSepenggal kisah asmara
ØPelajaran dan pemahaman dari pengalaman
ØMenggali informasi dan pengetahuan
ØEfek psikologis audio visual
ØPuasa dan penyembuhan derita jiwa
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI