Mohon tunggu...
NAVIA FATHONA
NAVIA FATHONA Mohon Tunggu... -

menulislah dari sekarang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Dibalik Pikiran Para Pembunuh Berantai

9 Desember 2014   23:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:40 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibalik Pikiran Para Pembunuh Berantai

(Dr.Helen Morrison, M.D)

1.Richard Otto Macek

·Jumlah Korban: sekurang-kurangnya 5 orang perempuan

·Hukuman : 200 tahun penjara

·Ciri-Ciri:

üPendek berusia 30-an

üRambut agak putih

üBaby face

üGempal

üLengannya terlihat sangat kuat

üTerlihat ramah

üMemakai gigi palsu karena semua giginya telah dicabut,

·Kasus

üSejak kecil mencuri celana dalam dan mengunyak bagian bagian kain yang menutupi kelamin. Perbuatan ini buknalah tindakan seksual tetpai lebih terkait dengan Macek yang berperilaku seperti bayi yang menikmati senetuhan, rabaan, dan bau kapas yang lebih halus. Ini adalah sesuatu yang gemar dilakukan oleh pembunuh berantai seperti John Wayne Gacy yang akan dibahas selanjutanya. Ia menempatkan celana dlam ibunya dikantung kertas dan menyembunyikannya di bawah serambinya, sering ia mengeluarkan dan mengusap-usapnya untuk memperoleh kenikmatan.

üMembunuh

-Sally Kandel : digigit di paha kanan, di pukul di bagian belakng kepala sehingga tengkoraknya retak, lubang yang tembus ke otak,ada 20 robekan lebih di kepala, sebagian ibu jarinya di potong, ada sayatan di pelupuk matanya,

-Paula J. Cupit : seorang pembantu di sebuah hotel yang ditusuk dengan pisau lipat secara brutal, dan mencekiknya dengan handuk putih, memukul kepalnya dan menyayat pelupuk matanya, bermula ketika Macek berbohong sedang mencari anak laki-lakinya yang hilang dan Paula mencoba membantunya.

-Bayi perempuan temannya : dibakar di atas pemanggang seperti sosis yang meletus dari kulitnya

-Nancy Losseman dan putrinya yang berumur tiga tahun : ditelanjangi, dipukul bertubi-tubi, mencekiknya dengan tirai, digigt di bagian dada kanan dan nekrofilia. Macek menenggelamkan anak perempuan Nancy di lubang toilet dan memasukkan handuk putih kedalamnya dan meninggalkan anak laki-laki Nancy yang sedang tidur.

üVoyeurisme

üMemukul perempuan, menusuk, menenggelamkan, mencekik, memotong-motong, mengigit, atau nekrofilia (menyetubuhi mayat)

·Latar Belakang

Ia tidak dekat dengan ayahnya; seorang laki-laki kasar, sukses, gigih berusaha mandiri, ia keluarga menengah keatas, sangat keras, jarang mengizinkan Macek berkencan, ia menggunakan cara fisik untuk mengendalikan dan menertibkan anggota keluargnya. Ia memukul, menampar, serta menonjok anak dan istrinya sampai merasa hidup ketakutan. Macek mengatakn ayahnya suka melecehkan. Menurutnya ayah dan ibunya tidak pernah puas padanya, tetapi ia tidak pernah membenci mereka.

·Cara-cara menggali informasi

·Test Rosarch

·Hipnosis

·Analisis Teori

üHasil test Rosarch menjelaskam bahwa Macek tanggap dari tahap oral, melihat giginya yang besar dengan ujung tidak rata di salah satu giginya yang hitam. Menurut Sigmund Freud bagian mulut adalah pusat kenikmatan yang utama ketika berusia 1,5 tahun pertama pada tahap oral ini. Interpretasi Macek terhadap tahap ini menghasilkan agresi dan marah, mungkin karena ia tidak mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan sebagai seorang anak dari lingkungannya terutama ayah dan ibunya. Akibatnya Macek menampakkan sikap antipati pada kedua orang tuanya karena merasa tidak dicintai. Besar kemungkinan bahwa ketika dewasa ini Macek memiliki tuntutan perkembangan masa bayi dan permasalahan pada tahap oral yang belum terpenuhi dahulu. Misalnya ketika bayi ia tidak memiliki kekuatan fisik untuk menggunakan senjata untuk merusaka, selain hanya menggigit.

üHasil Test Rosarch juga mengindikasikan bahwa Macek menunjukkan kekhawatiran terhadap jati dirinya sebagai laki-laki dan tidak membutuhkan ayah dan ibu.

üIa tidak pernah menjadi pusat perhatian, ia meras tidak pantas dan rtendah diri. Berkurangnya kesabarannya membuat ia frustasi dan penolakan itu mungkin memiliki peran penting dalam tindakan yang ia lakukan seperti Voyeurisme (mengintip adegan seks)

2.John Wayne Gacy

·Jumlah Korban: 33 orang anak laki-laki.

·Ciri-ciri:

·Kasus

·Latar Belakang

·Hukuman

·Cara menggali informasi

·Analisis Teori

3.Ed Gein

·Jumlah Korban

·Penyakit : mengalami dementia dan gangguan memori jangka pendeknya atau bahkan hampir hilang.

·Ciri-ciri: periang dan supel, hidup tenang dalam lingkungan yangbaik.

·Kasus

üMembunuh Bernice Worden : dikuliti, digantung, dibantai seoalah bianatang yang hendak dipasarkan.

·Hal-hal menarik

üDidalam rumahnya terdapat sebuah mangkuk yang terbuat dari tengkorak perempuan yang digergaji, ditebus, dan di kapak. Ada pula tudung lampu yang terbuat dari kulit perempuan yang diregang tipis, dan dijahit dengan rapi. Ada pula abuk yang dihiasi bukan dengan manik-manik atau bintang-bintang tetapidengan kulit kepala manusia, puting susu, hidung, dan hati. Di pintu rumahnya tergantung kepala-kepala manusia.

üIa menggali kuburan yang penuh ulat, membongkar peti-peti mati, mempreteli bagian tubuh mereka: anggota badan, kepala, dan payudara.

üKetika menggali kuburan ia mengenakan pakaian yang di tambal dengan kulit dan bagian-bagian tubuh, termasuk buah dada, dan vagina, dan ia menari. Ia sambil bersenandung, berputar-putar dan menyanyikan lagu yang hanya dapat didengarnya sendiri.

·Latar Belakang

üKarena sikap baiknya dan sifat pemalunya duluia menjadi bulan-bulanan tertawaan desanya.

üIa sangat terpukul atas kematian ibunya.

4.Giller de Rais

Seorang yang tampan, kaya dan pahlawan perang. Ia menyuruh pembantunya untuk menculik anak-anak petani. Ia menjadi marsekal perancis yang sangat dihormati, kuda tunggangannya di lapisi manik-manik permata. Anak-anak pra-remaja yang paling tampan dikumpulkan daru sekolah musiknya sendiri untuk menyanyikan lagu-lagu pujian untuknya.

*kebanyakan pembunuh berantai merasa bahwa benda memiliki ciri-ciri manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun