Mohon tunggu...
Nauvilla Shandy Pasandra
Nauvilla Shandy Pasandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswi angakatan 2020 di UIN Raden mas said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial di Indonesia

10 Oktober 2023   20:53 Diperbarui: 10 Oktober 2023   20:55 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penyimpangan akidah adalah kemungkaran yang harus dicegah agar tidak merusak ajaran pokok standar. Selama ajaran tersebut menyimpangkan dari ajaran pokok suatu agama atau mengadopsi ajaran agama tertentu, maka dikatakan sebagai penyimpangan. Dan kasus tersebut akan menjadi persoalan bagi pemilik ajaran agama tersebut, kecuali mengklaim diri keluar dari kerangka ajaran agama yang sudah ada atau mendirikan sendiri.

Agama mengajarkan kedamaian dan mewujudkan kesejahteraan,Karena ajaran agama berusaha membimbing manusia kepada puncak kemanusiaan, yaitu suatu sikap perilaku, perbuatan yang selalu mendatangkan manfaat akan adanya dunia. Agama berfungsi mencerahkan keyakinan sebelumnya cenderung sesat, menuruti hawa nafsu. yang

Selama tahun 2008 hingga 2010 keberagamaan secara nasional mengalami pasang surut dari waktu ke waktu kadang agresifitas keberagamaan dalam mencari dan menambah pengikut dengan semakin gencar seperti kampanye menjelang pemilu, kadang agresifitas menuntut ekspansi menambah umat semakin getol dilakukan kelompok agama tertentu.

Dimana setiap agama mempunyai mekanisme sosial yang sebagai wujud distribusi ekonomi dari yang mampu kepada yang tidak mampu. Dari yang kaya kepada yang miskin. 

Hal tersebut membawa implikasi beragama yang menyejahterakan, karena dengan kesadaran keberagamaannya seseorang rela dan ikhlas semata- mata sebagai pengabdian dan ketundukan kepada sang Kholiq Allah Swt untuk berderma dan merasakan bahagianya orang yang menderita dapat bantuan dan pertolongan dari saudaranya yang seiman dan lain sebagainya.

Persoalan antitoleransi dan antipluralisme yang semakin menguat bukanlah semata-mata persoalan teologis. Kehidupan beragama tidak hanya dipengaruhi oleh iman dengan kitab suci, tetapi banyak dipengaruhi oleh banyak factor riil, seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Akar antitoleransi harus dicari untuk segera diselesaikan. Penuntasan antitoleransi menjadi penting di tengah kehidupan rakyat yang semakin tersudut akibat terampasnya hak-hak public mereka oleh para elitnya.

Alquran dapat dipandang sebagai kitab apapun tergantung dari sudut pandang yang digunakan. Karena itu orang akan sangat mudah menemukan dalil Alquran yang menyerukan kasih sayang atau kekerasan.

Semua sikap hidup dalam beragama dapat dicarikan pembenarannya dalam Alquran yang terpenting memahami Alquran butuh kejujuran nalar dan nurani. Alquran sebagai tuntunan hidup tidak hanya mengurus persoalan teologis, tetapi juga memandu hidup dalam kondisi riil, karena itu berbagai persoalan hidup bersama tidak perlu dipandang dari sisi teologis saja, tetapi juga dalam tataran empirik yang juga memiliki acuan dalam Alquran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun