Depok – Posyandu Anggrek 1, sebuah Pos Layanan Terpadu di wilayah RW 02 Kecamatan Cinere, telah menjadi pilar utama dalam upaya menangani masalah stunting yang mengancam pertumbuhan anak-anak di wilayah tersebut.
Stunting, atau pertumbuhan terhambat pada anak-anak, telah menjadi isu kesehatan global yang memerlukan perhatian serius. Di Indonesia, masalah ini tidak terkecuali, dengan beberapa wilayah seperti RW 02 di Kecamatan Cinere, yang tercatat tingkat stunting di wilayah tersebut masih aman atau tidak terlalu banyak. Namun, Posyandu Anggrek 1 telah menjelma menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.
Dalam upaya penanganan stunting, Posyandu Anggrek 1 juga menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Puskesmas setempat.
Kader Posyandu Anggrek 1 melakukan pengecekan lanjutan terkait kasus stunting pada 14 Desember 2023, yang bertempat di RW 02, Kecamatan Cinere. Para kader melakukan pengecekan tinggi badan dan berat badan pada balita hingga anak-anak. Pada bulan Agustus 2023 di wilayah RW 02 terdapat 5 balita yang tercatat stunting dan telah dilaporkan ke pihak Kelurahan Cinere untuk dicatat dan diberikan bantuan nantinya, setelah itu pihak Kelurahan harus melapor ke Puskesmas.
Salah satu langkah awal yang diambil oleh Posyandu Anggrek 1 adalah mengorganisir kampanye penyuluhan kesehatan untuk orang tua dan warga setempat. Dengan dukungan dari tenaga kesehatan setempat, mereka menyelenggarakan pertemuan yang membahas tentang gizi seimbang dan pentingnya pemberian makanan bergizi pada masa pertumbuhan anak-anak.
“Di bulan Agustus sekitar 5 balita di wilayah Cinere, khususnya di RW 02 tercatat stunting, tetapi di setiap bulannya dicek kembali hingga berat badan dan tinggi badannya meningkat, setiap bulannya diadakan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan, serta edukasi untuk memperhatikan gizi balita” ujar Indana Zulfa selaku Ketua Posyandu Anggrek 1, Kamis (14/12/2023).
Hasil screening ini juga menjadi data penting untuk membuat program-program lebih spesifik dan efektif.
Dinas Kesehatan turut memberikan bantuan kepada anak yang terkena stunting dengan memberikan makanan tambahan yang berupa nasi dengan lauk lengkap. Indana Zulfa juga menuturkan bahwa program ini dilakukan selama 28 hari dengan penimbangan dan pengukuran tinggi badan secara rutin setiap satu minggu sekali, dan program tersebut telah selesai.
“Kebetulan program tersebut sudah selesai, tetapi akan ada beberapa lanjutan lagi jika di hasil data rekapan terdapat anak yang tinggi dan berat badannya masih di bawah rata-rata” ujar Indana Zulfa.
Namun untuk program lanjutan pencegahan kasus stunting belum diketahui kapan akan dilaksanakan, dan masih menunggu informasi lanjutan dari Kelurahan. Para kader Posyandu Anggrek 1 juga mengatakan bahwa tidak ingin ada kata-kata stunting pada anak.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya