Tasawuf merupakan sebuah ajaran dari agama Islam, tasawuf ini memiliki tiga pokok ajaran Islam, yaitu al-ihsan, al-iman, dan al-islam. Pada ketiga pokok itu, kemudian terbentuk menjadi akhlak, akidah, syari'ah, serta tasawuf, tauhid, dan fiqih. Akar tasawuf adalah ihsan, yang berarti kesucian dalam jiwa untuk menghadap Allah SWT, sehingga kita bisa merasakan kehadiran-Nya dalam kehidupan manusia.
Tasawuf ini membuat manusia menjadi bersih, bersih dalam fisik, pikiran, perasaan, dan rohani nya. Ketika manusia telah bersih, maka dia akan dekat dengan sang penciptanya, dan melahirkan kebahagiaan dalam dirinya, dan diberikan ketenangan dalam hatinya. Manusia yang mengamalkan tasawuf cenderung jauh dari depresi, karena ketenangan hati, keteduhan perasaan, kelapangan dada yang diberikan oleh Allah SWT.
Tasawuf mengandung nilai kesederhanaan dan kepuasan (syukur) dengan apa yang diberikan oleh Allah SWT, tasawuf memberikan kontribusi dalam kepuasan batin dengan memahami keberlimpahan dalam spiritual daripada materi. Dari rasa syukur itu, kita dapat menarik kesimpulan, bahwa kita harus sadar tentang ketergantungan diri kepada Allah SWT dalam setiap aspek hidup, dan mengetahui apa yang telah diberikan, apa yang telah terjadi, dan segala sesuatu itu adalah skenario atau rencana yang telah dibuat oleh Allah yang maha bijaksana.
Kebahagiaan itu menurut Ibnul Musayyib adalah pemahaman terhadap Rabb-nya, menurut Al-Bukhari Shahih-nya, menurut Al-Hasan Al-Bashriy kejujurannya, menurut Asy-Syafi'iy hukum-hukum yang disimpulkannya, menurut Malik kehati-hatiannya, menurut Ahmad ibn Hambal sikap wara'-nya, dan menurut Tsabit Al-Bunani adalah ibadahnya.
Kebahagiaan adalah keriangan hati, karena amal baik dan kebenaran yang dihayatinya, kelapangan dada karena prinsip yang menjadi pedoman hidup, dan ketenangan hati karena kebaikan di sekelilingnya. Kebahagiaan itu berasal dari akhlak yang baik, akhlak yang baik akan melahirkan pribadi yang baik. Ketika manusia ingat dengan sang pencipta, maka dia akan selalu melakukan hal-hal baik, dan ketika manusia melakukan hal-hal baik, maka dihatinya akan muncul kelegaan dan ketenangan, dalam hadits disebutkan bahwa: "Kebaikan itu mendatangkan ketenangan dan dosa itu menimbulkan kecurigaan".
Aspek dari kebahagiaan manusia adalah dalam ibadahnya, ketika ibadahnya masih buruk, kehidupannya pun juga akan begitu dan mereka hanya mendapatkan kebahgiaan dunia yang sementara, bukan kebahgiaan akhirat yang selamanya. Pendekatan dalam tasawuf bisa melalui berbagai macam, tetapi tujuannya adalah untuk membantu individu mencapai kebahagiaan dan kedamaian batin melalui pengembangan spiritual dan moral.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H