Pemilu telah usai pada tanggal 14 Febuary 2024 kemarin, seluruh Masyarakat Indonesia melakukan pemilihan serentak Calon pemimpin baru yang kian berganti ditiap 5 tahun sebagai ajang rutin pengalihan kekuasaan pemerintahan.
Pada dasarnya kampanye politik yang sehat ialah kampanye yang dilakukan sesuai dengan Undang-Undang dan menaati peraturan yang dibuat KPU dan bawaslu sebagai badan pengawas. Bisa diyakini bahwasanya kampanye politik sehat akan menciptakan keadilan bagi calon peserta pemilu sebagai bentuk kesetaraan yang diambil sebagai nilai dan norma yang kuat dan dijalani dengan seksama.
Dilihat baru saja kemarin para peserta 01, 02, dan 03 mementaskan visi dan misi dalam kampanye dihadapan Masyarakat, sebagai pondasi dan janji mereka saat terpilih. Apakah yang dilakukan sudah sesuai aturan dan dibenarkan? Untuk itu mari kita ulas data satu per satu.
Data kampanye politik
- Pasangan Calon 01
- Mengusung konsep keagamaan, 01 kerap menyodorkan janji besar dengan kepemimpinan muslim. Dengan mengaet beberapa partai islam besar yang ada diindonesia.Â
- (Kritik: Pada masa kampanye, 01 kerap memainkan kata yang Dimana menjatuhkan pasangan calon lain, hal itu justru membuat ketimpangan emosional dibeberapa sesi yang mengakibatkan pasangan lawan tersinggung).
- Pasangan Calon 02
- Dengan pembawaan senior yang Kembali maju kepanggung pemilu kesekian kali, 02 mengusung konsep era baru dengan slogan dan kampanye digital yang modern.
- (Kritik: Ditengarai pemilihan wakil 02 sebagai dynasty politik, dan mengakibatkan banyaknya pertentangan dari berbagai kalangan dan dianggap tidak adil).
- Pasangan Calon 03
- Dari kedua pasangan diatas, pasangan 03 memiliki kombinasi formasi yang cukup berpengalaman dalam pemerintahan dan menguasai berbagai persoalan hukum sesuai bidang yang mereka lakukan sebelumnya, bisa dibilang pasangan ini matang secara kualitas tapi terbentur masalah partai yang mengusung.
- (Kritik: Dalam kampanye 03 memberikan pementasan yang cukup baik namun terjadi sedikit perang emosional yang disayangkan, oleh Sebagian pihak 03 juga dianggap sebagai boneka partai yang sangat jauh dari minat masyarakat).
Opini dan Kesimpulan
Dalam filsafat, mencari hakikat dari suatu kebenaran perlu melakukan survey secara mendalam demi menemukan jawaban yang dirasa sebagai suatu yang benar. Maka dari itu survey singkat ini menitik jawabkan suatu kampanye politik sehat dirasa belum secara baik dilakukan di pemilu Indonesia 2024. Bisa dilihat dari tiga pasangan calon sebagai peserta masih dirasa belum menampilkan kampanye yang dibilang sempurna sebagai contoh kampanye politik yang sehat. Namun hal ini tidak menjadi dasar pokok penilaian yang menentukan kelayakan calon, penilaian ini dilakukan demi menuntaskan dalil filsafat dalam mencari hakikat kampanye politik sehat, apakah berjalan di pemilu 2024 ataukan masih jauh dapat dikatakan sehat.
catatan: artikel untuk memenuhi UAS Mata Kuliah Filsafat Komunikasi Digital di Universitas Siber Asia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H