Mohon tunggu...
MUHAMMAD NAUVAL PRASETYA
MUHAMMAD NAUVAL PRASETYA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Asia Cyber University

Peminat Outfit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jelang Nataru Harga Bahan Pokok Meroket di Pasar Kemiri Depok, Pedagang: Susah Balik Modal

25 Desember 2022   19:37 Diperbarui: 25 Desember 2022   19:43 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kenaikan harga bahan pokok terjadi dibeberapa pasar tradisional Indonesia, menjelang hari raya natal dan tahun baru 2023, Sabtu (24/12/2022).

Beberapa bahan pokok seperti ayam, telur, daging, minyak curah, cabai, bawang merah, dan bawang putih terpantau naik, hingga 20% sampai 50%. Banyak dari pedagang dipasar kemiri, Depok Baru mengeluhkan penurunan omset diakibatkan pembeli yang berkurang. Seperti yang disampaikan Jufri pedagang ayam, harga yang naik dari ayam yang dijualnya mengakibatkan beberapa pembeli mengurungkan niat untuk membeli dagangannya. Ia juga menjelaskan kenaikan ini sudah berlangsung sepekan sebelum perayaan natal 2022.

"Biasa kita jual ayam Rp32.000 - Rp44.000 per ekor tapi mau hari raya natal harga dari peternak naik biaya akomodasi juga naik, mau gk mau kita juga naikin harga jadi Rp43.000 -- Rp55.000 per ekor. Imbasnya kekita, pembeli sepi mau balik modal aja susah apa lagi untung, saat kami temui Sabtu (24/12/2022)."

Sementara itu, komoditi cabai rawit, telur, minyak curah serta bawang merah dan bawang putih tak luput dari kenaikan harga. Hal ini disampaikan langsung oleh pedagang sembako lainnya di Pasar Kemiri bernama Erni. Mendekati hari raya Natal, kata Erni, harga cabai rawit hijau biasanya sering mengalami kenaikan. Disusul telur, minyak curah dan bawang merah putih. Hal ini sebelumnya sudah diperkirakan menurutnya memang akan ada kenaikan harga mengingat tahun-tahun sebelumnya yang juga sama.

"sebelumnya emang udah ngira juga kalo bahan-bahan pokok ini pasti bakal naik kan dari tahun dulu-dulu juga begitu, saat kami temui Sabtu (24/12/2023).

Rincian kenaikan beberapa bahan pokok pun terpantau cukup tinggi, seperti cabai rawit yang naik sebesar 50% dari harga awal Rp40.000 per kilogram dipasaran, naik menjadi Rp60.000. Begitu juga dengan minyak curah yang ikut naik 20% yang di harga awal Rp15.000 per liter menjadi Rp18.000. Telur yang juga naik 20% dari harga Rp25.000 melambung naik menjadi Rp29.500 per kilogram, meski harga saat laporan kami rilis saat ini harga telah merangkak kembali turun menjadi Rp27.000 per kilogramnya. Tak tertinggal bawang merah dan putih yang sama-sama naik 20% yaitu bawang merah sebelum naik Rp24.000 per kilogram naik jadi Rp30.000, sedangkan bawang putih naik menjadi Rp24.000 per kilogram dari harga awal Rp20.000.

Selain itu, harga daging tak luput dari kenaikan harga, kenaikan ini juga terbilang tinggi mencapai 25% dari harga awal Rp120.000 per kilogram naik menjadi Rp150.000. Kenaikan ini sangat mempengaruhi intensitas pembeli untuk membeli daging yang membuat banyak dari penjual daging mengalami kerugian karena menurunnya jumlah pembeli, menjelang hari raya natal seperti yang dialami Wawan salah satu penjual daging dipasar Kemiri. Menurutnya tingginya harga daging saat ini sangat berpengaruh terhadap penjualannya dipasar, bukan berharap untung untuk kembalinya modal pun sulit dimana minat pembeli yang lemah diharga daging yang mahal.

"Harganya dari pemasok udah mahal, kitanya (pedagang) mau kasih harga juga bingung kemahalan nggak laku kemurahan rugi, untung-untung balik modal ini mah borok-borok, saat kami temui Sabtu (24/12/2022).

Meski begitu mau tidak mau pedagang tetap harus berjualan ditengah tak menentunya harga pasar komoditi yang dijualnya. Pedagang tetap yakin berjualan karna mereka percaya rezeki takkan kemana, selama mereka tetap berusaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun