Mahasiswa memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Seperti yang kita kenal, mahasiswa merupakan insan akademis yang diharapkan dapat memberikan cerminan yang baik serta berperan aktif dalam pengembangan dan pemanfaatan Sumber Daya Manusia guna menjalankan SDGs yang masih belum terlakasana secara optimal.Â
Sejarah telah membuktikan bahwa mahasiswa merupakan pelopor terbesar dalam perubahan sistem ketatanegaraan di Indonesia, yaitu perpindahan dari rezim orde baru menuju reformasi. Namun juga masih banyak ditemui mahasiswa yang masih apatis terhadap pengembangan berkelanjutan.Â
Oleh karena itu dibutuhkan diskusi atau pembahsan serta penyelesaian masalah terhadap peran mahasiswa dalam menyongsong SDGs guna menjajarkan Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya.
Menurut Undang-Undang No.40 tahun 2009, disebutkan bahwa pemuda adalah warga negara Indonesia yang berusia 16 sampai 30 tahun yang itu dominan diisi oleh mahasiswa. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi nasional 2019, diperkirakan bahwa jumlah pemuda di Indonesia mencapai 64,19 juta jiwa atau bisa dikatakan seperempat dari total penduduk Indonesia. Jumlah ini menunjukkan bahwa pemuda khususnya mahasiswa memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Mahasiswa cenderung memiliki sifat yang selalu ingin tahu, rasa penasaran tinggi, kemauan belajar yang besar, yang membuatnya berpotensi dalam mendukung Tujuan SDGs Tujuan 4: Pendidikan yang Berkualitas. Dan seperti yang kita ketahui, mahasiswa memiliki toleransi tinggi terhadap adanya keberagaman dan perbedaan.Â
Mahasiswa juga ikut andil dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat kecil serta aktif dalam merespon kebijakan-kebijakan publik yang dirasa kurang tepat adanya. Hal ini selaras dengan SDGs Tujuan 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan Tujuan 16: Perdamaian, Keadilan, dan kelembagaan yang Tangguh.
Masih banyak hal-hal kecil yang bisa dilakukan mahasiswa guna menyongsong terlaksananya SDGs, contohnya dengan memberikan bantuan berupa materi, makanan, atau barang yang sudah tidak kita inginkan, kita dapat memberikannya kepada orang yang lebih membutuhkan, sehingga hal ini dapat mendukung terlaksananya Tujuan 1, 2, 3, 10, dan 12 yaitu menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan, mengurangi Ketimpangan, dan konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab.Â
Sebagai mahasiswa kita juga bisa melakukan pengabdian terhadap masyarakat dengan cara memberikan pembelajaran dan pendampingan kepada anak-anak untuk menuntun mereka menuju masa depan yang lebih baik, kegiatan ini termasuk mendukung Tujuan 4 yaitu Pendidikan yang berkualitas.
Untuk mencapai sasaran-sasaran SDGs dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta yang terkait. Namun sering dijumpai masyarakat yang masih abai terhadap upaya pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan. Kurang sadarnya masyarakat inilah yang menjadi penghambat untuk tercapainya nilai nilai yang dibutuhkan dalam pengembangan berkelanjutan.Â
Disini peran mahasiswa dibutuhkan untuk memberikan pemahaman khususnya kepada orang-orang awam untuk sadar dan mendukung penuh program yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Mahasiswa dapat meneliti dan menganalisis, mencari faktor pendukung dan penghambatnya, lalu membandingkannya dengan pelaksanaan di negara lain yang hasilnya jauh lebih baik.
Oleh karena itu, sebagai mahasiswa kita tidak bisa hanya duduk diam saja menyaksikan negara kita terus menerus terpuruk. Karena mahasiswa sebagai kelompok penggerak generasi muda yang memiliki karakter kritis, independen, dan obyektif yang itu dapat berguna dalam pengembangan dan pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Apabila program SDGs dapat terlaksana secara maksimal, bukan tidak mungkin untuk menuntun Indonesia menjadi negara maju kelak