Di era digitalisasi ini, Generasi Z (generasi yang lahir antara tahun 1997 dan 2012) telah menunjukkan minat yang kuat untuk bermain role-playing game berdasarkan kehidupan nyata. Salah satu contohnya adalah FiveM. Ini adalah mod untuk Grand Theft Auto V yang memungkinkan pemain  mengalami peran kehidupan nyata di lingkungan dunia maya yang terinspirasi oleh kehidupan nyata. Dalam artikel ini, kami mengeksplorasi fenomena ini, mengapa Gen Z cenderung lebih menyukai game role-playing berbasis realitas, dan apa dampak dari fenomena ini.
Gen Z sering melihat permainan peran sebagai cara untuk menciptakan identitas lain. FiveM memungkinkan pemain untuk memilih profesi, bergabung dengan komunitas virtual, dan mengikuti aturan yang serupa dengan yang ada di kehidupan nyata. Ini memberi Anda kesempatan  untuk mengeksplorasi aspek kehidupan yang mungkin tidak dapat Anda lakukan dalam kehidupan nyata. Misalnya, Anda bisa menjadi pengusaha sukses, polisi, paramedis, atau bahkan selebriti dan menjelajahi minat dan tujuan Anda secara virtual.
Game role-playing autentik seperti FiveM memberi Gen Z ruang  untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Mereka dapat mengembangkan karakter mereka dengan memilih sifat, penampilan, dan kemampuan khusus yang mereka inginkan. Selain itu, game ini juga merupakan platform sosial tempat Gen Z dapat terhubung dengan teman sebaya dan membangun komunitas yang memiliki minat yang sama. Anda juga dapat berinteraksi dengan pemain lain di dunia maya, berteman, dan membangun hubungan sosial.
Â
Memainkan game role-playing dunia nyata seperti FiveM juga dapat memberikan kesempatan kepada Gen Z untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru. Mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika sosial, melatih keterampilan komunikasi mereka, dan meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mereka. Lingkungan game berdasarkan profesi tertentu memungkinkan pemain  mempelajari aspek spesifik dari profesi tersebut, seperti manajemen, penegakan hukum, atau kedokteran. Ini akan memberi Anda wawasan praktis dan meningkatkan keahlian Anda. Karena Gen Z semakin terlibat dalam permainan peran di dunia nyata, penting untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap pengalaman dan persepsi mereka di dunia nyata. Menghabiskan terlalu banyak waktu di dunia maya dapat menghilangkan keseimbangan antara kehidupan online dan offline Anda. Pemahaman mereka tentang realitas dapat dipengaruhi oleh keterbatasan pengalaman mereka di dunia maya, dan hal ini dapat mempengaruhi interaksi sosial mereka dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk menjaga keseimbangan antara pengalaman  virtual dan nyata serta mengenali perbedaan di antara keduanya.
Meskipun ada banyak keuntungan memainkan RPG dunia nyata, penting untuk menyadari potensi kekurangannya. Terlalu terikat pada identitas dan kehidupan virtual Anda dapat memengaruhi kesehatan mental dan keseimbangan hidup Anda. Menghabiskan terlalu banyak waktu di dunia maya juga dapat memengaruhi hubungan sosial  dunia nyata, seperti interaksi dengan keluarga, teman, dan masyarakat sekitar.
Game role-playing dunia nyata seperti FiveM telah menjadi fenomena  populer di kalangan Generasi Z. Mereka menikmati pengalaman  menjalani kehidupan virtual yang meniru kenyataan. Dalam beberapa kasus, permainan ini mungkin menawarkan manfaat seperti eksplorasi identitas alternatif, pengembangan keterampilan, dan interaksi sosial. Namun, penting bagi Gen Z untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan virtual dan nyata serta mewaspadai potensi dampak negatif yang dapat terjadi. Dipahami dengan benar, role-playing game  dapat menjadi sarana  positif untuk kreativitas, pembelajaran, dan hubungan sosial bagi Gen Z.
Penulis: Syams Nauval Pranata
Sumber: server discord & teman-teman Server(platform komunikasi dan pesan instan yang dirancang untuk digunakan oleh komunitas online)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H