Dewasa ini banyak sekali teknologi yang sudah bermunculan. Semakin berkembangnya teknologi, kualitas sumber daya manusia juga pasti akan menurun dikarenakan sudah adanya teknologi.Â
Perkembangan teknologi yang cepat juga memunculkan adanya infrastruktur-infrastruktur yang canggih. Serta memunculkan adanya berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat kita akses untuk segala usia.Â
Contoh aplikasi nya yaitu twitter. Yang mana twitter ini dapat mencurahkan segala isi pesan, sebuah thread, sambatan-sambatan, spill barang-barang lucu dan antic, bahkan bisa menulis cerita fiksi atau dapat disebut dengan alternate universe.
Biasanya orang membaca sebuah cerita fiksi ataupun non fiksi dengan bentuk fisik, dalam bentuk buku, namun di twitter lah kita bisa membacanya. Alternate universe atau biasa orang menyebutnya dengan AU. Alternate disini yaitu sebuah cerita fiksi di twitter yang dibuat oleh para penggemar yang visualiasi nya dengan idol yang digemari.Â
Kebanyakan Alternative universe ini biasanya idol-idol korea, namun ada juga dari berbagai negara. Saat ini penggemar K-POP lah yang masih menjadi penggemar terbanyak dalam memproduksi dan mengonsumsi alternate universe. Tujuan para author membuat cerita alternate universe ini bisa jadi sang author sangat menggemari tokoh nya sehingga dibuatkanlah cerita tersebut seolah-olah ia ada dalam realita. Genre dari alternate universe juga sangat beragam, ada yang genre romance, horror, komedi dan ada yang berjenis angst.Â
Angst disini maksudnya adalah jenis alternate cerita yang menguras emosi. Terkadang jenis ini memang karena karakter dari ceritanya, atau terkadang juga dari tokohnya, sehingga membuat para penggemar semakin menggebu-gebu jika AU angst ini update. Karena terkadang untuk membaca alternate ini, para author membuat bingung dan menggantungkan ceritanya kepada para penggemar fiksi dan tokoh tersebut. Sudah banyak sekali AU angst yang sudah end atau sudah selesai dan hasilnya kebanyakan sad ending.
Adanya alternate universe menjadi salah satu fans culture yang ada dalam diri masyarakat terutama anak muda. Mereka akan semakin mendamba-dambakan idol yang mereka sukai, hingga mereka akan terus menerus memposting idol yang mereka sukai. Namun, perlu digaris bawahi, jika situasi seperti ini terus meningkat, bisa jadi budaya kultur pada masyarakat, budaya nasionalisme yang ada akan hilang termakan oleh budaya-budaya yang berasal dari luar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H