Mohon tunggu...
Nauroh Asyifa
Nauroh Asyifa Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Nauroh Asyifa adalah nama penaku kelahiran Brebes, Jawa Tengah. Penulis menyelesaikan S1 Teknologi Hasil Perairan Ipb, Bogor, saat ini beraktifitas sebagai pengajar Matematika di SMA Daarul Quran, Cikarang, Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Pernak-Pernik Cinta"

16 April 2012   22:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:32 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cinta memang tak pernah habis dibicarakan, sepanjang dunia Nabi Adam-Hawa hingga dunia anda sekarang. Kenapa demikian? Jawabannya adalah karena Tuhan menciptakan alam ini dan seisinya dengan rasa cinta.

Ada hati yang gelisah dibuatnya

Ada keputus asaan khawatir tak mampu mendapatkannya

Ada keraguan dan kerisauan yang dirasakannya

Ada ketakutan yang menghantuinya

Ada ego dan perbedaan yang menyelinginya

Ada tetes air mata sedih dan bahagia

Ada bunga-bunga yang berhamburan dalam hatinya

Adaketentraman dan ketenangan membersamainya

Itulah pernak-pernik cinta

Namun, semua kan berakhir bahagia di Jannah-Nya bagi mereka yang cintanya terjaga…

So, mari jaga kesuciannya..

Agar kelak kita siap menyambutnya…

Menyiapkan generasi yang kuat keimanannya..

mampu menjaga dan mengamalkan firman-Nya…

Mereka yang terjaga hafalan Al-Qurannya..

Terjaga pandangan dan hatinya..

Sedikit tidur dimalam sepertiga-Nya…

Kuat fisik dan jiwanya..

Lembut tutur katanya..

Menyejukan hatinya..

Bermanfaat bagi sesamanya..

Allah siapkan yang terbaik untuknya..

Namun, sekali lagi cinta adalah misteri dari-Nya,

maka niatkan semua hanya karena-Nya

Bertemu dan berpisah karena-Nya…

Tak ada tangis dan kecewa dibuatnya…

Ikhlas menerima segala pilihan dan keputusan-Nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun