Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak lagi berfungsi dengan normal, masalah ini menjadi masalah kesehatan yang semakin meningkat di seluruh dunia khususnya di Indonesia. Menurut World Health Organization (WHO), gagal ginjal kronis memberikan kontribusi signifikan terhadap beban penyakit global, dengan sekitar 850.000 kematian setiap tahunnya yang disebabkan oleh kondisi ini, yang berakibat pada 5 hingga 10 juta kematian secara keseluruhan setiap tahun.Â
Selain itu, prevalensi penyakit gagal ginjal kronis di Indonesia meningkat secara signifikan dari angka 0,2% pada tahun 2013 menjadi angka 0,38% pada tahun 2018. Di Indonesia, prevalensi penyakit ginjal kronis menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, terutama pada kalangan individu dengan usia produktif. Namun, apa yang menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronis? Apakah gaya hidup yang tidak sehat dapat mempengaruhi terjadinya penyakit ginjal kronis?
Ginjal adalah organ penting yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan membuang limbah metabolisme. Sebagai organ penyaring, ginjal membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme seperti urea dan kreatinin. Selain itu, ginja memiliki peran krusial dalam mengatur keseimbangan cairan tubuh, memproduksi hormon yang mendorong pembentukan sel darah merah dan mengaktifkan vitamin D untuk mendukung kesehatan tulang.
Penyebab utama terjadinya gagal ginjal di Indonesia meliputi diabetes melitus, hipertensi, glomerulopati, nefropati obstruksi, dan asam urat. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, terkait faktor risiko penyebab gagal ginjal kronis yang disebabkan diabetes melitus dan hipertensi dengan lebih dari 50% pasien ginjal kronis berasal dari kelompok tersebut. Selain itu, perubahan perilaku gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik, serta pola makan yang tinggi garam, gula, dan lemak jenuh, diduga menjadi faktor penyebab gagal ginjal kronis.
Dalam mencegah terjadinya penyakit gagal ginjal dilakukan berbagai cara, salah satunya ialah penerapan gaya hidup sehat melalui pola makan yang seimbang dengan mengonsumsi makanan kaya akan sayur, buah, dan biji-bijian dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Selain itu, membatasi konsumsi makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh dapat mengurangi risiko hipertensi dan diabetes. Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik sangat penting untuk mendukung fungsi optimal ginjal, karena air berperan dalam melarutkan mineral dan nutrisi, serta membantu mengeluarkan limbah dari tubuh.
Berdasarkan hal tersebut diperlukan adanya perubahan perilaku melalui intervensi dalam menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat yang dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan dan kampanye kesehatan seperti membuat video edukasi di media sosial tentang bahaya dari penyakit gagal ginjal sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjalani gaya hidup sehat.
Selain itu, dalam mengatasi gagal ginjal kronis dibutuhkan pendekatan holistik dengan melibatkan pemerintah dan organisasi kesehatan untuk berperan aktif dalam menyediakan akses ke pemeriksaan kesehatan dan pengobatan pada masyarakat yang memiliki gejala penyakit gagal ginjal. Dengan meningkatkan akses ini, diharapkan masyarakat mendapatkan penanganan dini sebelum penyakit ginjal menjadi lebih parah.
Dalam hal ini, gagal ginjal merupakan masalah kesehatan yang serius dan semakin meningkat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, melalui perubahan gaya hidup sehat dan kesadaran yang lebih besar, kita dapat mengurangi risiko penyakit ini. Edukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang, hidrasi, aktivitas fisik, dan pemeriksaan kesehatan rutin adalah langkah penting dalam upaya pencegahan gagal ginjal. Dengan menerapkan gaya hidup sehat kita dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat dan mengurangi beban penyakit ginjal dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H