Mohon tunggu...
Naura Syafiya
Naura Syafiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa semester 7 jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Policy Mix, Pilar Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Global

26 November 2024   07:52 Diperbarui: 26 November 2024   07:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif kepada industri-industri yang berpotensi memulihkan perekonomian, seperti sektor konstruksi dan perumahan, untuk mendorong investasi dan menciptakan lapangan kerja. 

Selain itu, pemerintah Indonesia memberikan likuiditas tambahan melalui program LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) untuk menjaga kestabilan sistem perbankan, mencegah penarikan dana secara besar-besaran, dan memastikan kepercayaan pasar terhadap sistem keuangan Indonesia.  

Sebagai bank sentral, Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) secara signifikan untuk mendorong pinjaman dan meningkatkan likuiditas. Pada tahun 2008, BI Rate diturunkan dari 9,25% menjadi 6,75%, dan terus dipangkas lebih lanjut hingga 5,75% pada akhir tahun 2009. 

Penurunan suku bunga ini membantu menurunkan biaya pinjaman, sehingga mendorong sektor usaha dan rumah tangga untuk lebih banyak berinvestasi dan mengkonsumsi. Langkah-langkah ini, yang bersinergi dengan kebijakan fiskal, berhasil menstabilkan perekonomian Indonesia dan mempercepat pemulihan dari dampak krisis global. 

Bantuan Langsung Tunai (BLT), sebagai salah satu bagian dari Paket Stimulus Ekonomi 2009, diluncurkan oleh pemerintah Indonesia untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak. Pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 10,5 triliun untuk memberikan BLT kepada lebih dari 19 juta keluarga miskin di seluruh Indonesia. 

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang tertekan akibat dampak krisis global, sekaligus untuk memacu konsumsi domestik sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Dengan bantuan langsung tunai ini, masyarakat dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pangan, kesehatan, dan pendidikan, yang pada gilirannya membantu menjaga stabilitas sosial dan ekonomi. 

Dampak Policy Mix

Dengan penerapan policy mix yang efektif, Indonesia berhasil menjaga ketahanan ekonominya meskipun mengalami kontraksi pada tahun 2020. Kebijakan makroprudensial membantu dalam mengelola risiko sistemik, sementara kebijakan moneter mendukung pemulihan ekonomi melalui peningkatan akses kredit bagi pelaku usaha. 

Selain itu, upaya digitalisasi dan inovasi dalam sektor keuangan juga diperkuat sebagai respons terhadap perubahan perilaku konsumen selama pandemi.

 Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi salah satu inisiatif kunci yang diluncurkan untuk mengatasi dampak pandemi, dengan fokus pada perlindungan masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang paling terdampak. Melalui kebijakan ini, pemerintah berusaha untuk meminimalkan risiko keterpurukan dunia usaha dan memastikan kebutuhan medis serta sosial masyarakat terpenuhi. 

Pada tahun 2021, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 3,69% secara kumulatif, meningkat signifikan dari kontraksi 2,07% pada tahun 2020. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi, serta ekspor yang mengalami lonjakan. Pada triwulan IV-2021, pertumbuhan mencapai 5,02% (y-on-y), menunjukkan pemulihan yang kuat setelah dampak gelombang COVID-19 varian Delta 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun