(Ngawi, 4 Maret 2024) - Para mahasiswi KKN Tematik 35 Universitas Darussalam Gontor berkunjung ke UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk mengobservasi dan memberikan bantuan dalam proses pembuatan terutama dalam produksi tahu dan jamu.
Kegiatan ini merupakan upaya untuk mendukung dan mengembangkan sektor UMKM, yang merupakan salah satu pilar ekonomi yang penting bagi masyarakat lokal. Melalui observasi dan partisipasi langsung dalam proses produksi tahu dan jamu, diharapkan para mahasiswi dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas produk, efisiensi proses, serta memperluas pasar untuk produk-produk lokal tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam konteks penerapan ilmu dan keterampilan yang telah mereka pelajari selama kuliah, sambil memperkuat ikatan antara perguruan tinggi dengan masyarakat di sekitarnya.
UMKM Tahu yang diobservasi oleh mahasiswi KKN-T 35 UNIDA Gontor kelompok 02 ini tepatnya berada di Dusun Dawungredjo, Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo, Ngawi. Sedangkan UMKM Jamu bertempat di Desa Genggong tepatnya di pinggir jalan tidak jauh dari Desa Dawung. Para mahasiswi KKN melakukan observasi guna untuk melihat potensi UMKM mana yang layak untuk dikembangkan. Kedua UMKM tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, karena produk yang mereka jual sudah tersebar di beberapa pasar dan toko di daerah Jogorogo, Ngawi.
UMKM Jamu Herbal dengan merek dagang “Jowo Jogorogo” ini dikembangkan oleh pasangan suami istri yang telah berpengalaman di bidang tersebut. Bu Bani, selaku pemilik UMKM ini telah memiliki beberapa pekerja yang sudah bekerja selama lebih dari 5 hingga 10 tahun. Produk dari UMKM ini tidak hanya jamu bubuk tetapi juga simplisia tanaman obat, gula aren, obat-obatan herbal, dan beberapa produk kesehatan lainnya. Produk-produk Jamu "Jowo Jogorogo" ini sudah tersebar di berbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur seperti Ngawi dan Kediri, serta tersedia pula secara online di platform belanja online seperti shopee dan tokopedia.
Sementara itu, UMKM Tahu dikelola oleh Pak Yanto yang merupakan usaha keluarganya turun temurun selama kurang lebih 30 tahun. Melewati ragam lika-liku dan naik turn usaha bisnis yang dilakoni oleh Pak Yanto sampai pada akhirnya beliau menyelami usaha tahu dengan didorong oleh binar kreatifitasnya. Hal ini terihat dari rangkaian prangkat pembuatan tahu yang beliau rancang sendiri. Semuanya manual serta serba tradisional melalui tahap yang mendetail dan dikerjakan oleh pekerja yang berasal dari keluarga Pak Yanto saja.
Selain melakukan observasi, mahasiswa turut serta dalam proses pembuatan tahu, proses pembuatan jamu bubuk, dan proses pembungkusan gula aren. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan keterampilan mahasiswi dan membatu pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya menjadi lebih baik lagi.
Dengan demikian, partisipasi mahasiswa KKN dalam mendukung UMKM, khususnya produksi tahu dan jamu, menjadi sebuah langkah konkret dalam memperkuat ekonomi lokal sambil memberikan manfaat edukatif yang berkelanjutan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan tercipta sinergi yang positif antara dunia pendidikan dan dunia usaha untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
— Kelompok 02 KKN-T 35 UNIDA Gontor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H