Bagi para remaja, Seks merupakan topik yang menarik dan juga sensitif untuk dibicarakan. Terkadang pembahasan dari Seks yang dilakukan secara terbuka sendiri membuat para remaja menjadi tersipu malu, tetapi pembahasan tentang seks juga tidak bisa selamanya dilakukan secara diam diam atau tersembunyi.Â
Lantaran, para remaja ini sedang mengalami kenaikan gejolak yang sedang menggebu - gebu, yang dimana artinya mereka sedang mengalami prosedur untuk beranjak dewasa yaitu dengan terjadinya perubahan pada dirinya masing masing. Di saat ini, kekhilafan semungil apapun itu yang merujuk pada dorongan seks di masa muda, tentunya akan membawa dampak tersendiri yang bisa mengacaukan diri kita sendiri. (Herlianto, 2015)
Untuk menghindari terjadi hamil diusia yang masih dini, diperlukan Pendidikan tentang Seks yang baik dan benar. Pendidikan seks untuk remaja sendiri bisa ditunjukkan dengan orang tua memberikan merupakan suatu kepercayaan. Dalam pertumbuhkembangan seorang remaja, peran orang tua akan sangat diperlukan untuk menghindari perbuatan seks bebas yang bisa menimbulkan risiko.Â
Selain itu, orangtua, terutama yang merespon perubahan era informasi, harus memposisikan diri sebagai sahabat remaja. Untuk terjalinnya hubungan yang sehat, baik dan bisa terhindar dari masalah, maka orang tua dan remaja memerlukan komunikasi yang intens dan juga efektif.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi di zaman ini, yang berarti juga memperlebar ruang pemisah antara orang tua dengan remaja. Banyak sekali para orang tua yang memiliki pendapat bahwa mereka dapat mengawasi anak remajanya melalui telepon genggam atau smartphone,Â
Begitu juga dengan semakin banyak kemajuan yang terjadi di dalam dunia maya, para remaja mulai mengakses website - website yang seharusnya tidak layak menjadi santapan khalayak umum. Tidak hanya menampilkan foto - foto syur, didalam Website porno saat ini juga banyak sekali video porno yang disebarluaskan dan ditampilkan secara cuma - cuma.
Dari kondisi sosial di masyarakat yang dihadapkan dengan kegentingan dalam moral khususnya dari kalangan remaja, orang tua sudah seharusnya untuk bisa membantu dengan cara membimbing dengan memberi arahan pada remaja. Pada saat, anak anak beranjak menuju fase remaja sudah semestinya pendidikan seks diberikan, baik dari pendidikan formal maupun informal.Â
Dengan ini kita bisa menghadang perilaku seks yang salah, mungkin seperti perilaku seks pranikah, seks bebas maupun sebagainya. (Hurlock, Elizabeth B., 2018)
Maka dari itu, Pendidikan seks sudah masuk dalam hal yang sangat urgen untuk segera bisa dihindari atau menerapkan sikap preventif terhadap perbuatan dari seks bebas, dan juga beberapa konsekuensi negatif lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H