Berbicara tentang Pancasila yang perannya hadir sebagai sistem etika, hal ini merupakan cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat khususnya di Indonesia sendiri. Jikalau dahulu saat menjadi pelajar saya mendapatkan pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) maka di kehidupan kuliah saya masih menemuinya juga sebagai mata kuliah Pendidikan Pancasila (PP).
Ketika pada pertemuan lalu dibahas mengenai urgensi Pancasila sebagai sistem etika, saya rasa hal ini sangatlah penting. Permasalahan seperti korupsi, terorisme, pelanggaran HAM, kesenjangan sosial, dan sebagainya tentu masih menghantui kita. Maka dari itu, Pancasila sebagai sistem etika hadir untuk memberikan esensi Pancasila yang memayungi permasalahan tadi.
Sebenarnya tanpa kita sadari terdapat penerapan Pancasila sebagai nilai etika. Jika dapat kita jabarkan dengan mengambil contoh dari keseharian saya, hal ini dapat saja terjadi dari saya bangun tidur hingga kembali tidur di malam hari. Paling awal ketika saya bangun di pagi hari sebagai umat muslim saya menjalankan shalat subuh yang mana hal ini termasuk dalam nilai spiritual yaitu beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan.
Saat berlanjut menjalani aktivitas, nilai Pancasila lainnya juga ikut masuk ke dalam kegiatan saya (Humanus, solidaritas, menghargai orang lain, peduli). Semisal saya berangkat menggunakan transportasi umum maka saya akan mendahulukan orang yang lebih membutuhkan kursi untuk duduk dan hal ini termasuk ke dalam poin tolong menolong antara sesama.
Dilanjut lagi ketika saya datang ke kampus yang terletak di Jakarta yaitu Universitas Negeri Jakarta, saya selalu menggunakan batik untuk mengikuti kelas. Hal ini bukan kebohongan semata karena saya sedang berbicara tentang Pancasila namun benar adanya saya memutuskan menggunakan batik agar penampilan saya menjadi semi formal. Meskipun hal itu saya lakukan karena salah satu faktornya agar tidak bingung berpakaian namun hal itu dapat disebut juga sebagai sikap cinta tanah air.
Kemudian ketika ada mata kuliah yang mengharuskan adanya kerja kelompok maka saya akan berusaha mengesampingkan urusan pribadi saya demi kepentingan bersama. Lalu disanalah rasa persatuan itu juga timbul karena kemajemukan yang ada di dalam satu kelompok.
Di penghujung hari, ketika saya hendak tidur saya seringkali membuka aplikasi Twitter atau yang saat ini telah berubah menjadi X. Saya membaca segala topik yang ada disana termasuk opini-opini publik yang diunggah. Tidak semua hal harus diributkan ketika adanya perbedaan pandangan. Hal itulah yang saya lakukan dalam menerapkan toleransi terhadap masyarakat.
Dari berbagai hal yang telah saya jelaskan hampir semua nilai-nilai Pancasila terkandung di dalamnya. Pancasila sebagai sistem etika haruslah kita lakukan penerapannya karena apabila kita memaknai Pancasila dengan benar maka kita akan lihat banyak kebaikan terkandung di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H